Alat Rusak, Indeks Kualitas Udara Pekanbaru Sulit Diketahui

Alat Rusak, Indeks Kualitas Udara Pekanbaru Sulit Diketahui
Alat Rusak, Indeks Kualitas Udara Pekanbaru Sulit Diketahui

jpnn.com - PEKANBARU - Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Siak, Sadikin SSos membenarkan bahwa kualitas udara akibat dampak dari kabut asap, dalam dua hari ini sangat buruk. Hal ini diketahui dari penghitungan dan pantauan manual yang dilakukan petugas. "Angkanya sudah diatas 100 pm," kata Sadikin. Itu belum lagi kandungan CO2 dan zat lainnya.

Kandungan particular diatas 100 ini sangat membahayakan. Berdampak pada sesak nafas, batuk, dan iritasi mata. "Kami sarankan warga pakai alat pelindung," kata dia.

Dari hasil pantauan manual, kata dia hanya sebatas kondisi yang ada. Artinya semua partikel dilakukan secara keseluruhan.

Beda ketika alat ISPU ada. Indeks kualitas udara dapat diketahui secara mendetail. "Tiga alat ISPU hibah BLH provinsi kondisinya rusak," kata dia.

Pihaknya telah mengajukan surat, agar papan ISPU ini dapat dipulihkan kembali. Sehingga masyarakat dengan mudah mengetahui keadaan kualitas udara. 

Untuk Kabupaten Siak ada lima titik, namun api sudah di kuasai dan tidak luas. Demikian hal ini disampaikan Kabid Damkar Siak Irwan Prayatna terkait kebakaran karhutla. "Asap tebal yang menutupi Siak ini, bukan sepenuhnya asap dari daerah kita, namun kiriman dari daerah tetangga," ujarnya.

Menurut Irwan bahwa titik api yang ada di kabupaten Siak terdapat 5 titik yakni di Kecamatan Sungai Mandau terdapat di Olak dan Lubuk Jering. "Ada sekitar 20 hektar terbakar,namun api sudah mendingin," jelasnya.

Kemudian titik api ke dua terdapat di Kecamatan Koto Gasib, di Km 83 Dayun dan  rempak Siak. 

PEKANBARU - Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Siak, Sadikin SSos membenarkan bahwa kualitas udara akibat dampak dari kabut asap, dalam dua hari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News