Diprotes PM Malaysia soal Kabut Asap, Ini Balasan BNPB

Diprotes PM Malaysia soal Kabut Asap, Ini Balasan BNPB
Willem Rampangilei. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menilai wajar bila bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan diprotes negara tetangga, karena asapnya memang sudah menyeberang ke sana.

"Wajar kalau negara lain merasa terganggu akibat asap, bangsa kita lebih terganggu lagi. Indonesia sudah ambil tindakan bukan tidak ambil tindakan," tegas Laksamana Muda TNI Purnawirawan itu di kantornya Jakarta Timur, Selasa (6/10), menanggapi protes PM Malaysia Najib Razak.

Willem mengatakan beberapa hari lalu dirinya menerima delegasi Singapura. Ketika itu dia menjelaskan kekuatan personel, peralatan hingga konsep yang dijalankan Indonesia dalam memadamkan karhutla.

Memang, ketika itu delegasi Singapura menawarkan bantuan pesawat Herculesnya untuk menyemaikan garam di langit Sumatera dan Jawa, namun Willem mengatakan bahwa Indonesia punya 4 pesawat Hercules yang stand by untuk menyemaikan garam. Tetapi penyemaian belum bisa karena awan tidak mencukupi.

"Saya bilang, kami punya 4 pesawat Hercules yang disiapkan. Kalau sudah ada awan siap menyemai," jelasnya.

Selain itu, Singapura juga menawarkan bantuan sistem IT berupa citra satelit. Namun setelah BNPB menunjukkan peralatan yang dimiliki Indonesia, mereka pun paham. Begitu soal pesawat water bombing yang juga sudah dimiliki Indonesia.

"Kami juga punya, masalahnya dia (heli) tidak bisa terbang karena asap. Jadi itu tidak membantu juga. Akhirnya delegasi Singapura paham, dia berharap Indonesia bisa segera memadamkan api ini. Mereka juga keluhkan anak-anak tidak sekolah, banyak even besar tertunda, itu merugikan mereka," pungkas Willem. (fat/jpnn)


JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menilai wajar bila bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News