Mencekam! Bawa Jenazah, Ratusan Warga Lempari Rumah Dinas Bupati

Mencekam! Bawa Jenazah, Ratusan Warga Lempari Rumah Dinas Bupati
Mencekam! Bawa Jenazah, Ratusan Warga Lempari Rumah Dinas Bupati

jpnn.com - DHARMASRAYA - Ratusan warga Kabupaten Dharmasraya tiba-tiba datang membawa jenazah dan melempari rumah dinas bupati selepas Maghrib, kemarin.

Emosi warga dipicu tewasnya seorang rekan mereka dan satu lagi kritis, usai penertiban tambang emas ilegal yang dilakukan petugas gabungan polisi, TNI dan Satpol PP di Jorong Duriansimpai, Kenagarian Ampek Koto Dibauah, Kecamatan IX Koto, Senin (26/10) siang.

Penambang bernama Toni, 22, warga Solok, dan Dedi, 25, asal Pulau Jawa itu ditemukan terkapar di lokasi tambang emas ilegal yang baru saja ditertibkan. Diduga keduanya terkurung dalam lubang, kekurangan oksigen, karena terlalu banyak menghirup asap saat petugas gabungan membakar ratusan pondok penambang di lokasi tambang emas ilegal.

Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), pagi sekitar pukul 09.00 dilakukan apel gabungan yang dihadiri Kapolres AKBP Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Pabung Kodim 0310/SSD Mayor Idham Chalid dan Kasat Pol PP Marius. Setelah itu tim gabungan berangkat menuju lokasi tambang emas ilegal di Sungai Beruang dan Sungai Pinang.

Lokasinya berada di suatu kawasan perbukitan. Sesampainya di lokasi sekitar pukul 10.30, ribuan penambang diminta pergi meninggalkan lokasi dan keluar dari lubang tambang. Merasa lokasi sudah aman, tim gabungan yang berjumlah sekitar 180 orang membakar ratusan pondok di sekitar lubang tambang. Penertiban berlangsung aman dan tidak ada perlawanan warga.

Setelah penertiban, petugas gabungan meninggalkan lokasi tambang yang letaknya sekitar 2 kilometer dari jalan raya lintas Sumatera. Dalam perjalanan, beredar kabar ada penambang yang ditemukan meninggal dalam lubang tambang. Selain itu, seorang lagi kritis dan dibawa ke puskesmas.

Salah seorang warga, Leli, yang berada di lokasi saat penertiban tambang emas ilegal, menduga kedua korban tersebut masuk ke dalam lubang tambang dan tidak mengetahui adanya penertiban yang dilakukan aparat gabungan. “Karena ada juga warga yang menambang mulai dari subuh,” katanya.

Ratusan penambang yang tidak terima dengan kejadian itu, langsung mendatangi rumah dinas bupati dengan membawa jasad korban. Warga yang emosi, kemudian merusak rumah dinas. Kaca rumah dinas bupati pecah. Demi keamanan, bupati diungsikan dari rumah tersebut.

DHARMASRAYA - Ratusan warga Kabupaten Dharmasraya tiba-tiba datang membawa jenazah dan melempari rumah dinas bupati selepas Maghrib, kemarin. Emosi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News