Akui Ada Kerabat Tolak KBPH Suryodilogo jadi Paku Alam X

Akui Ada Kerabat Tolak KBPH Suryodilogo jadi Paku Alam X
Putra almarhum Sri Paduka Paku Alam IX, KBPH Suryodilogo (kanan) menyambut Raja Keraton Jogja Sri Sultan Hamengku Buwono X (tengah) dan GKR Hemas di Puro Pakualaman, Jogjakarta, Minggu (22/11). Sri Paduka Paku Alam IX yang juga menjabat sebagai wakil gubernur DIJ meninggal dalam usia 77 tahun pada hari Sabtu (21/11) pukul 15.10 WIB karena sakit. Foto : Guntur Aga Tirtana/Radar Jogja

jpnn.com - JOGJA – Upacara adat digelar di depan jenazah PA IX, sesaat sebelum diberangkatkan ke pemakaman Astana Girigondo, Kulonprogo. Yaitu dibacakannya deklarasi KBPH Suryodilogo sebagai putra mahkota menggantikan kedudukan PA IX berdasarkan aturan Paku Alam.

Dalam upacara yang diadakan di Bangsal Sewotomo Pura Pakualaman, KPH Jurumartani membacakan dhawuh (perintah) dari Pengageng Kawedanan Ageng Kasentanan Kadipaten Pakualaman KPH Condrokusumo. Dalam deklarasi yang dibacakan dalam bahasa Jawa ini, KBPH Suryodilogo anglintir keprabon (ditunjuk melanjutkan takhta kepemimpinan) di Pakualaman.

“Penunjukan ini berdasarkan adat dan paugeran di Pura Pakualaman,” kata Ketua Trah Pakualaman Hudyana KPH Kusumoparastho. Menurutnya, KBPH Suryodilogo ditunjuk mewarisi kedudukan Adipati, karena posisinya yang juga merupakan Pangeran Pati atau putera mahkota.

Meskipun demikian, KBPH Suryodilogo tidak otomatis menjadi Paku Alam X. Menurut Kusumoparastho, untuk menjadi PA X perlu upacara jumenengan (penobatan). “Hanya deklarasi, bukan penobatan menjadi PA X,” lanjutnya.

Dalam Undang-Undang Keistimewaan (UUK )DIJ disebutkan bahwa adipati yang bertakhta adalah yang berdasarkan paugeran, yakni telah diangkat sebagai putra mahkota dan putra mahkota dinobatkan menjadi adipati melalui proses jumenengan oleh pinisepuh  yang menyematkan bintang, kemudian dilanjutkan dengan kirab.

Penunjukan KBPH Suryodilogo yang sudah ditetapkan sebagai putera mahkota sejak 2012 itu, juga sama dengan hasil kesepakatan rapat keluarga dan sentana sepuh Puro Pakualaman, Sabtu (21/11). Dalam rapat untuk menyikapi sakitnya PA IX tersebut, perlu kepemimpinan pelaksana harian untuk kegiatan internal di Puro Pakualaman.

KBPH Suryodilogo saat dimintai kesannya tentang sosok almarhum ayahandanya, KGPAA Paku Alam IX, maupun telah ditunjuknya dia untuk melanjutkan  takhta kepemimpinan di Pura Pakualaman, belum bersedia berkomentar.

“Mohon maaf, saya belum bisa menjawab, dari pada salah,” kata Suryodilogo yang juga Kepala Biro Kesra Setprov DIJ itu. 

JOGJA – Upacara adat digelar di depan jenazah PA IX, sesaat sebelum diberangkatkan ke pemakaman Astana Girigondo, Kulonprogo. Yaitu dibacakannya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News