Di Balik Jeruji Lapas Sorong: Makan 3 Kali Sehari Menu ala Restoran

Di Balik Jeruji Lapas Sorong: Makan 3 Kali Sehari Menu ala Restoran
Beberapa narapidana yang bertugas memasak di dapur menyiapkan menu makanan untuk makan malam teman-temannya di Lapas Kelas II B Sorong, Selasa (5/1). Foto: Fauzia Muhammad/Radar Sorong

jpnn.com - SORONG - Lembaga Permasyarakatan (lapas) sudah tidak terlalu identik dengan sesuatu yang mengerikan. Banyak lapas saat ini sudah benar-benar menjadi tempat binaan para narapidana, seperti hidup di dalam sebuah lingkungan kecil.

Lapas Kelas IIB Sorong misalnya. Kondisi di lapas ini sudah cukup enak kerena kehidupan mereka di lapas terjamin. Salah satunya soal makan yang teratur. Kalapas Kelas IIB Kota Sorong Maliki mengatakan, bahwa pada tahun 2016 ini para napi juga tahanan, berjumlah 339.

"Di antaranya napi laki-laki berjumlah 245 orang, perempuan berjumlah 10 orang. Untuk tahanan berjumlah 87 orang yaitu tahanan laki-laki berjumlah 80 orang sedangkan tahanan perempuan berjumlah 7 orang," tuturnya, seperti dikutip dari Radar Sorong, Kamis (7/1).

Sehingga untuk dana konsumsi tahun 2016 dari pusat dalam hal ini APBN sebesar Rp 1,4 miliar. Jika dihitung dengan jumlah napi, maka rata-rata per orang diberi budgetnya makan Rp 17.000 untuk 3 kali makan. 

KA Ur Kepegawaian dan Keuangan Lapas Kelas IIB Kota Sorong Arsad Sohilauw mengakui, jika anggaran untuk jatah makan para napi itu sangat kurang.  

Tahun 2015, pihaknya kekurangan dana untuk jatah makan napi, akibatnya harus memiliki hutang pada pihak ketiga. Karena alokasi dana Rp 1,2 miliar untuk jumlah napi 220 orang masih kurang, Lapas berhutang dengan pihak ketiga dalam hal ini penyedia bahan makanan. 

Untuk tahun 2016 ini, alokasi dananya Rp 1,4 miliar dengan jumlah napi 269. Jumlah napi yang dihitung itu berdasarkan penyusunan RAKKL, sehingga menjadi patokan dari kementerian. Padahal saat ini jumlah napi sudah bertambah menjadi 339 orang. 

"Kami juga sudah ajukan ke kementrian terkait hutang di tahun 2015 dan untuk tahun 2016 sudah kami ajukan lagi untuk penambahan dana tetapi belum direspon oleh kementrian. Saya berharap agar kami tidak ada hutang nantinya,” ujarnya

SORONG - Lembaga Permasyarakatan (lapas) sudah tidak terlalu identik dengan sesuatu yang mengerikan. Banyak lapas saat ini sudah benar-benar menjadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News