Dua Perempuan Ini Hilang setelah Diperistri Anggota Gafatar

Dua Perempuan Ini Hilang setelah Diperistri Anggota Gafatar
Dua warga Muaro Jambi hilang Diduga gabung Gafatar. Foto: Jambi Independent/JPNN

jpnn.com - JAMBI - Korban terduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata juga ditemukan di Muaro Jambi, tepatnya Desa Kumpe Ulu RT 26 dan Desa Kasang Pudak RT 22. 

Dua orang yang hilang itu adalah Sri Wulandari (20), putri ketiga dari pasangan Poniati (50) dan Alm Toro (55), warga Lorong Batanghari Desa Kasang Pudak Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muaro Jambi dan anak ketua RT 26 Sunadi (60) atas nama Mardiah (23). Keduanya sudah enam bulan hilang dan tidak tahu kabar rimbanya. 

Ketua Pemuda Kasang Pudak, Janiarto mengatakan, keduanya hilang hampir dalam waktu bersamaan tepatnya bulan Agustus setelah Lebaran Idul Fitri. Disebutkan Janiarto, semenjak itu kedua orang tua korban hilang kontak. Pihak keluarga sudah mencari kemana-mana, namun tidak melaporkan ke polisi. Keduanya hilang kontak setelah dibawa pergi oleh suaminya masing-masing. 

Namun kemudian pihak keluarga menjadi panik setelah melihat di media-media terkait bahayanya organisasi Gafatar. “Kedua orang tua korban panik karena tahu anaknya ikut organisasi itu diajak oleh suaminya masing-masing,” jelas Janiarto. Lebih lanjut kata Janiarto, masing masing suami dari korban bukanlah warga asli Kumpe Ulu.

Babinsa Kumpe Ulu, Syamsori mengatakan, dirinya tidak menyangka bahwa ada warganya yang ikut organisasi Gafatar di sana. Dijelaskannya, dirinya memang sudah mendapat intsruksi dari atasan untuk mewaspadai organisasi tersebut. Namun cara Oorganisasi tersebut merekrut anggota memang terbilang sulit diketahui. “Mereka sepertinya menikahi dulu, untuk akhirnya diajak bergabung,” ujar Syamsori.

Poniati, ibu dari Sri Ulandari saat dikonfirmasi mengatakan, sangat menyesal karena tidak keras melarang anaknya gabung Gafatar. Dikatakan Poniati, anaknya sempat Izin terlebih dahulu kepadanya saat diajak gabung menjadi anggota Gafatar oleh Ade Rahman (24) yang merupakan warga Desa Sembubuk, Muarojambi suami dari Sri. 

”Anak saya itu, izin ikut Gafatar sudah lama pak, dari tahun 2013 lah kalau gak salah. Yang ngajak ya suaminya itu Ade, dulu tapi belum nikah masih pacaran,” jelas Poniati.

Diceritakan Poniati, anaknya menikah dengan Ade pada sekitar tahun 2014 akhir. Semenjak nikah, anaknya mengalami perubahan yang aneh. Saat Ramadan anaknya tidak lagi puasa dan ikut salat. Selain itu, anaknya beserta manantunya itu tidak mau lagi makan daging. 

JAMBI - Korban terduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ternyata juga ditemukan di Muaro Jambi, tepatnya Desa Kumpe Ulu RT 26 dan Desa Kasang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News