Bahkan, Bom Atom Pun Kalah Dahsyat Dari Gempa Ini

Bahkan, Bom Atom Pun Kalah Dahsyat Dari Gempa Ini
Petugas membantu mengevakuasi korban gempa. Foto : AFP

jpnn.com - TAINAN - "Saya langsung merasa (tragedi, Red) 21 September kembali lagi," kata Kate Cho kepada South China Morning Post saat ditanya perasaannya mengalami gempa 6,4 skala Richter yang terjadi kemarin pukul 3.57 waktu setempat. Saat gempa terjadi, Kate sedang berada di hostelnya di kawasan Tainan City.

Kate tak sepenuhnya salah. Energi gempa itu memang setara dengan ledakan dua bom atom Itu diungkapkan Direktur Pusat Gempa di Badan Meteorologi Taiwan Kuo Kai-wen.

Akibat gempa yang berpusat di Distrik Meinong, Kaohsiung, itu, sedikitnya 20 bangunan di sembilan lokasi di Municipality (setingkat pemerintahan kota atau kabupaten) Tainan rusak total atau rusak separo. Sebuah apartemen 17 lantai bernama Weiguan Jinlong (Golden Dragon) di Distrik Yongkang ambruk. Begitu pula sebagian bangunan Pasar Dazhili di Distrik Hsinhua. 

Namun, jumlah korban bencana yang terjadi dua hari sebelum perayaan Imlek tersebut tidak semengerikan tragedi 21 September 1999. Ketika itu gempa berkekuatan 7,6 skala Richter tersebut merenggut nyawa sekitar 1.400 orang.

Di gempa kali ini, hingga pukul 23.30 WIB, tercatat 14 korban jiwa melayang. Dua belas di antara mereka berasal dari apartemen Weiguan. Termasuk seorang bayi perempuan yang berusia sepuluh hari. 

Bayi mungil itu ditemukan tergolek tanpa nyawa dalam dekapan sang ayah yang juga meninggal dunia. Sedangkan dua korban meninggal lain ditemukan di reruntuhan bangunan lainnya. 

Dikhawatirkan jumlah korban akan terus bertambah. Sebab, sudah menjadi tradisi, tiap kali Imlek, seluruh anggota keluarga akan berkumpul. Jadi, kendati apartemen Weiguan secara resmi dihuni 257 orang, saat kejadian, jumlahnya mungkin lebih dari itu.

Apalagi, secara keseluruhan, 156 orang dilaporkan masih hilang. "Kami memusatkan upaya penyelamatan korban di apar­temen ini," kata Wali Kota Tainan William Lai.

TAINAN - "Saya langsung merasa (tragedi, Red) 21 September kembali lagi," kata Kate Cho kepada South China Morning Post saat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News