Bom Kendari: Kapolda Menghindar, Mabes Turun Tangan

Bom Kendari: Kapolda Menghindar, Mabes Turun Tangan
Ilustrasi. Foto: dok/Kendari Pos

jpnn.com - KENDARI - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Propam Polda Sultra memeriksa delapan orang saksi, terkait insiden meledaknya granat saat pelatihan satpam di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Selasa (29/3) lalu. 

Dalam kejadian itu, empat orang korban tewas. Kini, polisi mencari pihak yang bertanggungjawab. "Kasus ini akan kami usut hingga tuntas," tegas Kapolda Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso, seperti dikutip dari Kendari Pos, Kamis (31/3).

Perwira polisi dengan satu bintang di pundak ini mengatakan, sesuai perintah Kapolri Jenderal Badroidin Haiti pihaknya akan melakukan pengusutan kasus itu. Katanya, bukan hanya penyidik di internal Polda Sultra saja yang melakukan penyelidikan dan pemeriksaan, melainkan ada Propam Mabes Polri dan Korbrimob turut melakukan pemeriksaan dan olah TKP di UHO. 

Saat ditanya siapa yang menjadi penanggung jawab penuh, Agung menghindar dan tidak mau menjawab pertanyaan Kendari Pos. "Iya kami bawa ke Puslabfor Makassar. Nanti dulu soal itu (penanggung jawab kegiatan) kami masih fokus dulu penyelidikan yah. Nanti, nanti yah," ucapnya. 

Sementara saat ditanyakan apakah ledakan bom itu akibat kelalaian? Agung membantah hal itu. Menurutnya, kejadian itu benar-benar musibah dan kecelakaan. Tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi. "Musibah, yah bencana lah. Kami juga mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang ditinggalkan," katanya. 

Siang kemarin, beberapa orang dari Mabes Polri sudah tiba di Kendari. Mereka adalah perwira dari Kor Brimob dan Propam Mabes Polri yang ditugaskan melakukan penyelidikan terkait insiden meledaknya bom granat milik Detasemen Gegana Sat Brimobda Polda Sultra. Begitu tiba di Kendari, empat orang perwira dari Mabes itu langsung menuju ke Mapolda.

Setelah itu, dua jam kemudian mereka menuju TKP untuk melakukan olah TKP lanjutan di UHO. Nampak mereka mengumpulkan sampel-sampel dan memfoto beberapa sampel yang bisa dijadikan barang bukti penyelidikan. Namun sayangnya, semuanya belum bisa dikonfirmasi terkait olah TKP dan mengungkapkan masih melakukan penyelidikan. (egy/b/adk/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News