Caketum Golkar Tak Rela Aceh Krisis Listrik

Caketum Golkar Tak Rela Aceh Krisis Listrik
Airlangga Hartanto. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Aceh kaya akan sumberdaya alam. Bahkan dapat disebut sebagai salah daerah lumbung energi maupun minyak bumi di Indonesia. Namun hingga saat ini tetap saja defisit listrik.

Kondiri ini, menurut bakal calon ketua umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, tak boleh dibiarkan berlarut-larut. Golkar harus berbuat nyata.

"Yang menjadi target ke depan dengan dicanangkannya Ketua DPD Golkar Aceh Teuku Muhammad Nurlif menjadi bakal calon gubernur Aceh, perlu dikembangkan ekonomi berbasis sumberdaya alam yang ada," ujar Airlangga, Senin (11/4).

Salah satunya, dengan mengembangkan konsep energi yang terintegrasi. Di mana pembangunan dan pemanfaatan sumber-sumber energi yang ada kata Airlangga, dikembangkan dan dikelola sepenuhnya di Aceh. Sehingga seluruh Aceh terbebas dari gelap gulita karena kekurangan listrik, sekaligus hasil energi juga dapat mensejahterakan masyarakat secara menyeluruh. 

"Contohnya, dulu dipindahkan pengelolaan gas dari Medan ke Aceh, meski teman-teman di Medan ikut protes. Mereka mengatakan, gas itu mahal karena harus dibawa dari Aceh ke Medan. Saya katakan itu konsekwensi prioritas pembangunan. Nah sekarang disiapkan pipa dari Aceh ke Medan," ujarnya.

Contoh lain, di Pulau Sabang kata Airlangga, kemajuannya sampai saat ini juga masih terbatas. Padahal letaknya sangat strategis. Karena itu ia menilai untuk wilayah utara, industri yang ada harus benar-benar direvitalisasi. 

"Perlu juga didorong industri pariwisata, karena Aceh, Sabang luar biasa. Ini butuh komitmen pusat dan daerah," ujarnya.

Airlangga meyakini dengan konsep yang ada, Aceh dapat lebih maju. Namun perlu dukungan segenap pihak, terutama seluruh kader Golkar yang ada. Karena ketika keberhasilan Aceh berasal dari Golkar, juga akan sangat memberi keuntungan bagi internal Golkar.

JAKARTA - Aceh kaya akan sumberdaya alam. Bahkan dapat disebut sebagai salah daerah lumbung energi maupun minyak bumi di Indonesia. Namun hingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News