MENGEJUTKAN! Hasil Survei tentang Kantong Plastik Berbayar
jpnn.com - JAKARTA - Kebijakan kantong plastik berbayar ternyata tidak efektif. Sebagian besar warga yang berbelanja lebih memilih membayar Rp 200 untuk tiap kantong plastik yang digunakan.
Dalam survei Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terungkap bahwa dari 222 orang responden, sebanyak 119 orang atau 53,6 persen masih menggunakan kantong plastik saat berbelanja.
Dari jumlah tersebut, 83 orang teridentifikasi menggunakan kantong plastik kurang dari 3 lembar, 29 orang menggunakan 3-4 lembar dan sisanya memakai lebih dari 4 lembar.
Ada beberapa alasan yang diungkapkan oleh mereka terkait perilaku ini. Pertama, karena tidak membawa kantong belanja sendiri.
Kedua, harga kantong plastik yang masih sangat terjangkau. Kemudian, mereka mengaku bila belanjaan terlalu banyak sehingga lebih praktis menggunakan kantong plastik. Ada pula yang berkelit bila tak ada kantong belanja alternatif di tempat ia belanja.
Alasan banyaknya barang belanjaan ini pun diamini oleh sebagian besar responden yang tercatat sudah tak mengkonsumsi kantong plastik.
”Ada 40 orang dari 103 orang non konsumen kantong plastik. Mereka mengaku akan kembali menggunakan kantong plastik bila belanjaan cukup banyak,” kata peneliti YLKI di Kantor YLKI, Jakarta, kemarin (13/4).
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menambahkan, terpaparnya fakta ini membuktikan bila kebijakan ini masih belum efektif untuk mengurangi konsumsi kantong plastik. Harga yang terlampau murah menjadi alasan utama masyarakat masih enggan beranjak dari penggunaan kantong plastik saat berbelanja.
- Polda Aceh Memastikan Penerimaan Anggota Polri Transparan
- Prudential Indonesia-Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa
- Hadiri Halalbihalal Pegawai Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Hal ini
- Herlambang: Ini Bagian dari Tekanan Terhadap Kebebasan Pers
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi PKB Manajemen & Serikat Pekerja Freeport, Simak Pesannya
- Lewat Carbon Trading, PLN Indonesia Power Dukung Pemerintah Capai Target Kontribusi Nasional