Masyarakat Kepulauan Aru Butuh Maskapai Tambahan

Masyarakat Kepulauan Aru Butuh Maskapai Tambahan
Masyarakat Kepulauan Aru Butuh Maskapai Tambahan

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah pejabat Kepulauan Aru, Maluku mendatangi kantor Kementerian Perhubungan di Jakarta, Selasa (26/4). Tujuan kedatangan mereka adalah untuk menuntut penambahan maskapai penerbangan di daerah setempat. Para pejabat itu adalah Bupati Kepulauan Aru Ngonga bersama sejumlah anggota DPRD Komisi III.

Menurut Kepala Bandara Dobo, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Aru, Januaris sebenarnya sudah ada izin penerbangan Wings Air rute Ambon-Bandara Rar Gwamar, Dobo. Namun, lanjut dia, izin tersebut ditunda karena segelintir orang yang mengatasnamakan masyarakat Kabupaten Aru menggelar unjuk rasa.

Pengunjuk rasa itu menuntut penerbangan itu dibatalkan. “Kami mengklarifikasi bahwa demo itu tidak benar atas nama masyarakat Kabupaten Kepulauan Aru. Kami minta penerbangan bisa dilakukan,” kata Januaris.

Sebelumnya, manajemen maskapai Wings Air sudah melakukan tes pendaratan di bandara Rar Gwamar. Tepatnya pada 30 Maret lalu. “Hasilnya tersebut menunjukkan bandara tersebut aman dan layak untuk penerbangan komersial,” kata Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku Jhon Rante. 

Seperti diketahui, Bandara Rar Gwamar memiliki landasan pacu hingga 1.300 meter. 

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Aru Eko Mantay mengatakan, selama ini kebutuhan transportasi masyarakatnya hanya dilayani maskapai Trigana Air. Nah, tentu saja satu maskapai tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Mereka pun membutuhkan penerbangan tambahan. 

“Kami di sana terisolir. Tapi kok malah penerbangan Wings Air dicabut sepihak,” kata Eko

Wings Air rencananya akan menerbangkan pesawat ATR 72 untuk melayani rute Ambon-Dobo melalui Bandara Patimura (AMQ). Kemudian dilanjutkan Manado Ternate-Morotai melalui Bandara Pitu (OTI) dan sebaliknya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News