Kritikan Pengamat soal Pertemuan Panglima dari 3 Negara
jpnn.com - JAKARTA – Pakar Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana berpendapat, agenda pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Panglima Tentara dari tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Filipina, tidak akan membawa efek jangka pendek.
Menurutnya, perteman tersebut bakal fokus membahas pencegahan perompakan di perairan Filipina Selatan. Sedangkan, persoalan 14 WNI yang disandera Abu Sayyaf, akan dibicarakan secara sembunyi-sembunyi tanpa pengetahuan publik.
’’Ini kan upaya mencari solusi yang tepat. Mungkin akan operasi militer. Tapi seperti yang sudah saya bilang, Filipina jelas tidak akan memasukkan militer Indonesia ke wilayahnya. Asumsinya operasi militer terkoordinasi seperti skema Malsindo (Malaysia, Singapura, Indonesia),’’ ungkapnya.
Dia menegaskan, operasi tersebut diakui tak akan berpengaruh signifikan. Pasalnya, akar permasalahan jelas ada di wilayah pemerintah Filipina.
Namun, dia menilai bahwa kekuasaan pemerintah Filipina terhadap perairan Filipina Selatan hanya dalam aspek de jure. Secara de facto, wilayah Kepulauan Sulu masih dikuasai oleh kubu Abu Sayyaf.
’’Karena itu kan mereka melakukan operasi militer di Basilan dan sekarang ke Pulau Jolo. Itu karena mereka ingin menumpas para pemberontak,’’ tegasnya. (bil/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina