Sandera Belum Bebas, kok Abu Sayyaf Terus Digempur? Ini Alasannya
jpnn.com - MANILA – Angkatan Bersenjata Filipina masih melanjutkan operasi militer di Kepulauan Sulu, basis kekuatan kelompok Abu Sayyaf.
Dalam lansiran situs berita CBC, Juru Bicara Tentara Filipina Restituto Padill Jr, mengaku operasi tersebut dilakukan karena pihaknya meragukan negosiasi menjadi cara tepat untuk menyelamatkan sandera asing. Terutama, dari negara-negara maju seperti John Ridsdel yang sudah dieksekusi.
’’Saya kira mereka menilai bahwa sandera asing terutama warga Kanada dan Norwegia punya nilai yang lebih tinggi. Jadi, negosiasi tebusan tak akan mendapatkan hasil baik. Karena itu, kami menerapkan tekanan agar mereka terus bergerak dan lama-lama melepaskan sandera agar mereka lebih leluasa melarikan diri,’’ ungkapnya.
Dia tak menampik terkait kemungkinan Abu Sayyaf memilih membunuh sandera daripada melepaskan saat didesak. Namun, Padilla meyakinkan bahwa keselamatan sandera masih menjadi prioritas nomor satu otoritas Filipina. (bil/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia