Abu Sayyaf Tajir, Uangnya untuk Apa Saja?

Abu Sayyaf Tajir, Uangnya untuk Apa Saja?
Kesepuluh sandera Abu Sayyaf asal Indonesia mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/5) malam. FOTO: IMAM HUSEIN//JAWA POS

jpnn.com - MANILA - Pihak kepolisian Filipina tidak mau mengkonfirmasi apakah 10 WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf setelah membayar uang tebusan atau tidak. 

Namun selama ini Abu Sayyaf tidak pernah membebaskan orang yang diculiknya tanpa adanya uang tebusan. 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa uang tebusan sebesar 50 juta peso atau setara dengan Rp 14 miliar telah dibayar pada Jumat (29/4) lalu oleh pihak perusahaan Patria Maritime Lines. 

Salah seorang pejabat militer yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan bahwa komandan pemberontak Moro Islamic Liberation Front (MILF) yang telah menandatangani kesepakatan damai dengan pemerintah Filipina membantu proses negosiasi dengan Abu Sayyaf untuk pembebasan ini. 

''Jika pembebasan besar-besaran ini ditukar dengan uang, mereka yang membayar sama saja dengan mendukung Abu Sayyaf. Uang tersebut akan digunakan untuk membeli lebih banyak senjata dan digunakan untuk mendanai mobilisasi kelompok kriminal ini,'' ujar Walikota Jolo Hussin Amin. 

Selama ini uang hasil tebusan digunakan Abu Sayyaf untuk membeli kapal-kapal cepat yang canggih sehingga mereka sulit tertangkap. Persenjataan mereka juga terbilang sangat canggih. Uang ini juga dipakai untuk merekrut anggota. 

Pada 25 April lalu Abu Sayyaf memenggal tahanan mereka yang berasal dari Kanada John Ridsdel setelah deadline untuk membayar tebusan sebesar 300 juta peso (Rp 84,1 juta) terlewati. 

Kepalanya yang terpenggal ditaruh di karung dan kantong plastik sebelum akhirnya dibuang di depan Balai Kota Jolo. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News