Wagub Djarot Berkisah soal Nama Pemberian Bakul Tempe

Wagub Djarot Berkisah soal Nama Pemberian Bakul Tempe
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - DJAROT Saiful Hidayat, politikus PDI Perjuangan yang kini lebih dikenal sebagai wakil gubernur DKI Jakarta punya cerita menarik tentang namanya. Ia menceritakan soal nama lahirnya yang sebenarnya bukanlah seperti yang dikenal publik saat ini.

Djarot menuturkan, ia lahir di Magelang, Jawa Tengah. Usianya saat masih di bawah lima tahun pun dihabiskan di Kota Militer itu.

Ayahnya adalah seorang tentara yang kala itu bertugas di Magelang. “Saya tinggal di dekat Pasar Kebonpolo,” katanya dalam perbincangan dengan JPNN belum lama ini.

Karena tinggal di dekat pasar, setiap hari ada seorang pedagang tempe yang mampir di rumahnya. Nama bakul tempe itu adalah Mbok Minah. “Mau ibu saya beli atau nggak, pokoknya Mbok Minah mampir,” tutur pria kelahiran 6 Juli 1962 itu.

Kala itu Djarot yang masih balita sudah punya adik. Tapi rupanya Mbok Minah kepincut dengan Djarot dan menganggap anak nomor empat dari tujuh bersaudara itu sebagai cucunya sendiri. Karenanya, Mbok Minah sebelum berjualan selalu terlebih dulu mampir menjemput Djarot untuk dibawa ke Pasar Kebonpolo.

“Lha namanya orang dulu, ibu saya ya percaya saja Mbok Minah bawa saya ke pasar. Apalagi Mbok Minah juga gemati (sayang, red) ke saya. Terus siangnya baru dibalikin,” kenangnya.

Di pasar, Mbok Minah pun sering ditanya tentang bocah kecil yang sering ia ajak berjualan itu. Mbok Minah spontan menjawab bahwa anak kecil yang dibawanya ke pasar itu merupakan cucunya yang bernama Djarot.

“Lha nama Djarot itu ya karena ada orang tanya ke Mbok Minah. ‘anak kecil namanya siapa’. Dia sebut nama saya Djarot. Padahal dari orang tua namanya bukan itu.  Dari situ saya jadi punya nama Djarot,” katanya sambil terkekeh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News