Tradisi Seba Baduy Digelar di Serang Banten

Tradisi Seba Baduy Digelar di Serang Banten
Tradisi Seba Baduy. Foto: pojoksatu

jpnn.com - BANTEN - Masyarakat adat Baduy Luar dan Baduy Dalam memiliki tradisi unik yang digelar setiap tahun. Tradisi itu, bernama Seba Baduy. Di 2016 ini, upacara tradisi akan dipusatkan di gedung eks Pendopo Gubernur di Alun-alun Barat Kota Serang, Banten pada 13 - 15 Mei 2016.

Di upacara itu, warga Baduy dalam dan Baduy luar, Banten, akan menempuh perjalanan jauh. Mereka akan berjalan kaki menempuh jarak sekitar 115 kilometer. Beragam hasil bumi dibawa dalam perjalanan panjang itu. Semuanya, akan disampaikan kepada kepala pemerintah daerah yang kerap disebut Bapak Gede. Ini bukanlah upeti, melainkan bentuk ketulusan dan keikhlasan semata yang diungkapkan setiap tahun.

“Tahun ini, sebanyak 1.839 warga akan mengikuti tradisi yang diawali dengan mendatangi Kantor Bupati Lebak dan Kantor Gubernur Banten sebagai ‘Bapak Gede’ . Masyarakat Baduy akan menyerahkan hasil komoditas pertanian kepada kepala pemerintah daerah di upacara itu,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banten Opar Sochari, Selasa (10/5).

Ritual tahunan masyarakat adat Baduy menjadi salah satu objek wisata budaya di Banten, yang sudah terkenal tidak hanya di dalam negeri tetapi sampai mancanegara. Karena itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan dukungan penuh dalam even ini. 

“Pak Menpar Arief Yahya sering menyebut, portofolio produk pariwisata Wonderful Indonesia itu ada tiga, Alam 35 persen, Budaya 60 persen, dan Buatan Manusia 5 persen. Seba Baduy itu ada di kolom budaya yang 60 persen itu. Karenanya, membuat even budaya yang kental dengan culture Baduy sudah sangat tepat. Silakan ke Banten. Tonton Seba Baduy. Pasti seru,” terang Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuty, Selasa (10/5).

Perayaan “Seba Baduy” sampai sekarang masih dipertahankan secara turun-temurun oleh masyarakat Baduy Dalam yang berpakaian khas putih-putih dan masyarakat Baduy Luar yang berpakaian hitam-hitam. Perjalanan saat upacara ditempuh lebih kurang 12 jam. Tidak kenal panas dan hujan. Segala cuaca akan tetap diterabas. Warga Baduy yang ikut dalam Seba, semuanya laki-laki. Kaum hawa dilarang ikut.

Perayaan Seba Baduy, biasanya dilakukan setelah warga baduy menjalani ritual kawalu selama tiga bulan. Kawasan masyarakat Baduy dalam yang tersebar di tiga kampung, yakni Cibeo, Cikeusik dan Cikawartana, saat ritual kawalu biasanya tertutup bagi wisatawan atau pengunjung.(jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News