Kisah Sukses Penggunaan Dana Desa

Kisah Sukses Penggunaan Dana Desa
Foto ilustrasi dok.JPNN

jpnn.com - MINAHASA SELATAN - Warga Desa Tondei Satu, Motoling Barat, Minahasa Selatan, kini boleh tersenyum. Rasa pesimistis melihat kampungnya dapat dilalui kendaraan bermotor, akhirnya terhapuskan seiring dikucurkannya dana desa sejak 2015 lalu. 

Jalan-jalan utama kini telah diaspal, sehingga memudahkan masyarakat memasarkan hasil bumi yang ada. 

“Hasil bumi kami kini semakin mudah diangkut ke sentra-sentra pemasaran terdekat. Jadi dengan pembangunan infrastruktur, roda ekonomi kami perlahan menggeliat dan diharapkan terus berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar salah seorang penduduk Desa Tondei Satu Fritz Wotulo, Kamis (19/5).

Pandangan senada juga dikemukakan Kepala Desa Tondei atau biasa disebut Hukum Tua Nita DF Lumapow. 

Menurutnya, proyek perintisan dan pengerasan jalan yang mereka dilakukan, bersumber dari dana desa (DD). Dari total jumlah DD 2015 yang mereka terima Rp 252.575.000, sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur. 

Selain diproyeksikan untuk perintisan jalan desa sepanjang 850 meter dan pengerasan jalan sepanjang 225 meter, dana juga disalurkan untuk pembangunan talud (tembok penahan aliran sungai) sepanjang 141 meter.

“Puji Tuhan, respons masyarakat terhadap pembangunan infrastuktur sangat positif. Dukungan mereka ditunjukkan dengan gotong royong pada berbagai kegiatan pembangunan yang diadakan oleh pemerintah desa, termasuk pengerasan jalan desa beberapa waktu lalu,” ujar Nita.

Keberhasilan pembangunan di Desa Tondei, dilihat langsung Tim Satuan Tugas (Satgas) Desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT). Seorang penjual sayuran dengan sepeda motornya melenggang santai menjajakan barang dagangan ke masyarakat. 

MINAHASA SELATAN - Warga Desa Tondei Satu, Motoling Barat, Minahasa Selatan, kini boleh tersenyum. Rasa pesimistis melihat kampungnya dapat dilalui

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News