Gawat! Wisatawan Sebut Tana Toraja Kumuh

Gawat! Wisatawan Sebut Tana Toraja Kumuh
Salah satu kebudayaan berupa pemakaman di Tana Toraja. Foto: dok.JPNN

Warga di Tana Toraja harus introspeksi karena mendapat sorotan pedas. Daerah tersebut dinilai kumuh. Ini menjadi ancaman untuk kepariwisataan di Tana Toraja. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Selatan Jufri Rahman saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tana Toraja di ruang pola kantor bupati kemarin.

Menurut Jufri, saat ini sarana dan prasarana pariwisata Tana Toraja tidak tertata dengan baik. ''Objek wisata dan sarana pendukung penataannya berantakan dan tidak bersih,'' ujarnya.

Dia mengaku tidak sekadar berkomentar. Sebab, kesan tersebut dia dapatkan dari berbagai sumber. Termasuk dari wisatawan yang pernah mengunjungi Tana Toraja dan Toraja Utara.

Selain kumuh, wisatawan mengeluhkan jarak tempuh yang sangat lama. Hal itu terjadi karena tidak adanya penerbangan ke Tana Toraja. ''Ada beberapa operator tur yang mengeluhkan jarak tempuh yang lama itu,'' ungkap Jufri.

Dia menambahkan, sejauh ini tidak pernah ada sikap untuk mengelola pariwisata secara bersama-sama. Dinas pariwisata dibiarkan berjalan sendiri. ''Ini harus diborongi. SKPD (satuan kerja perangkat daerah) lain harus terlibat. Yang pertama dibenahi adalah kebersihan serta penataan sarana dan prasarana,'' ujarnya.

Kepala Bappeda Tana Toraja Yunus Sirante menerangkan, pihaknya akan menerima masukan tersebut untuk diakomodasi. Masukan itu menjadi salah satu rekomendasi untuk dibahas dalam musrenbang.

''Saya kira itu penting dan akan kami akomodasi untuk dibahas dalam kegiatan ini. Kami berharap, sebagai mantan penjabat bupati, masukannya tentu untuk kemajuan daerah kami,'' tuturnya. (ich/JPG/c5/diq/flo/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News