Kutip Pidato Bung Karno, Puan Maharani Menggugah Papua

Kutip Pidato Bung Karno, Puan Maharani Menggugah Papua
Menko PMK dikerubuti warga di Stadion Kripton, Kaimana, Papua Barat, usai menjadi pembina upacara dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-108 dan Upacara Puncak Tim Ekspedisi NKRI Koriodor Papua dan Papua Barat. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - KAIMANA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani tampak bersemangat saat mengikuti rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), 20 Mei 2016 di Kaimana, Papua Barat. 

Tema yang diangkat dalam memperingati Harkitnas pada tahun ini adalah “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri dan Berkarakter.”

Tema tersebut, kata Puan, sejalan dengan gerakan Hidup Baru atau Gerakan Revolusi Mental yang kini tengah dikampanyekan atau disosialisasikan oleh pemerintah. “Pemerintah telah menetapkan revolusi mental sebagai prasyarat yang tidak dapat dipisahkan dalam mewujudkan pembangunan nasional,” ucapnya.

Puan mengajak seluruh masyarakat untuk terus bekerja sama dan bergotong-royong membangun NKRI. Ia mengutip salah satu pidato Presiden Soekarno tahun 1958, bahwa semua masyarakat harus berani untuk melangkah ke masa depan dan meninggalkan masa lalu. 

“Ingat, Kaimana mempunyai legenda tentang burung raksasa. Garuda Kaimana adalah simbol tekad masyarakat Kaimana. Semangat Kaimana sangat penting untuk membangun bangsa ini,” ujar Menko PMK.

Dalam membangun bangsa, hal pertama yang dilakukan adalah dengan merubah diri sendiri. Karena itulah, pemerintah telah mencanangkan program Revolusi Mental. 

"Lakukanlah usaha perubahan mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Jadilah agen perubahan, dengan menanamkan dan menjalankan dalam kehidupan sehari-hari praktik perilaku yang dapat dipercaya, bertanggung jawab, kerja keras, optimis, kerja sama, toleran, dan memperkuat ke-bhinekaan. Inilah langkah awal untuk kerja nyata, mandiri dan berkarakter," pesan Menko PMK.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut juga mengingatkan perjuangan pahlawan. "Pada tahun 1962, KRI Macan Tutul tenggelam di Laut Arafuru. Namun, hal itu tidak pernah mengakhiri semangat dan daya juang untuk memerdekakan Papua. Mari kita melangkah ke depan untuk hidup yang lebih baik,” katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News