Bayi Kembar Siam Rahma-Rahmi Butuh Uluran Tangan Anda
jpnn.com - BATAM - Operasi pemisahan bayi kembar siam Rahma Fairuz Maknuniyyah dan Rahmi Fahira Nahlannisa bakal menelan biaya sebesar Rp 1,6 miliar.
Uang sebanyak itu hanya untuk menanggung biaya habis pakai, seperti obat-obatan dan alat kesehatan yang digunakan selama pre-operasi, operasi, hingga pasca-operasi.
"Sedangkan biaya tempat (RS Awal Bros) dan biaya dokter memang digratiskan," kata Direktur RS Awal Bros Batam, dr Widya Putri MARS seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group), Senin.
Namun operasi belum bisa dijalankan menyusul dana untuk keperluan itu belum tersedia. Untuk itu, tim operasi pemisahan kembar siam Kepulauan Riau membuka rekening baru untuk mengumpulkan donasi. Masyarakat dapat menyalurkan donasi melalui rekening tersebut.
"Rekening sudah siap dan akan segera kami sebarkan informasi ini ke perusahaan, bank, dan lembaga yang memiliki CSR," kata Penanggungjawab Komunikasi dan Publikasi Tim Operasi Pemisahan Kembar Siam Kepri, dr Shinta Trilusita.
Rekening itu dibuat di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Nomornya, 0331-01-006402-53-8 atas nama Kembar Siam Kepulauan Riau. Tim berharap, banyak perusahaan, lembaga, maupun bank yang mengarahkan program tanggung-jawab sosialnya untuk membantu operasi ini.
Operasi ini akan menjadi operasi pemisahan bayi kembar siam pertama di Kepri. Pasangan Djunaidy Bakrie dan Warmin Bahrudin telah menyetujui pelaksanaan operasi tersebut. Saat ini, Rahma dan Rahmi masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Awal Bros.
Tim masih memantau kondisi bayi yang lahir 29 Maret lalu itu. Mereka masih menunggu keduanya mencapai berat badan minimal 10 kilogram, sudah berusia 10 minggu dan laju haemoglobin (HB) mereka 10 gr/dl.
BATAM - Operasi pemisahan bayi kembar siam Rahma Fairuz Maknuniyyah dan Rahmi Fahira Nahlannisa bakal menelan biaya sebesar Rp 1,6 miliar. Uang sebanyak
- Kota Pontianak Menyiapkan 528 Formasi CPNS dan 687 PPPK
- Bawa Bom Ikan, 9 Nelayan Ditangkap Ditpolairud Polda NTB
- Hadiri Malam Lepas Sambut Pangdam Sriwijaya, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Harapan Ini
- Limbah dari BSD Diolah Secara Ilegal di Bogor, Polisi Bergerak
- Honorer jadi PPPK 2024: Pemkot Berkomitmen Tidak Ada Satu pun Tertinggal, Alhamdulillah
- Ada Oknum Kodam I Bukit Barisan Dipecat Gegara Terlibat Narkoba