Tragedi Brexit, Suara Keras dari Senayan Diarahkan ke Jonan

Tragedi Brexit, Suara Keras dari Senayan Diarahkan ke Jonan
Macet di jalan tol. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dianggap pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi kemacetan parah di Tol Brebes Exit (Brexit) beberapa hari lalu, yang menyebabkan beberapa pemudik meninggal dunia.

Terlebih lagi, mantan direktur utama PT Kereta Api Indonesia itu menjabat sebagai Ketua Tim Mudik 2016.

"Dimana dia (Jonan-red)? Tidak boleh menyalahkan pihak lain. Beliau kan juga Ketua Tim Mudik 2016, jadi harus bertangung jawab dan tidak boleh menyalahkan pihak lain," kata Wakil Ketua Komisi V, Muhidin, kepada wartwan di Jakarta, kemarin (10/7).

Politikus Golkar ini pun menegaskan bahwa Komisi V segera memanggil Jonan untuk dimintai keterangan tentang meninggalnya 18 orang pemudik akibat macet parah di Brexit. Menurut Muhidin, Jonan harus menjelaskan kejadian tersebut sebagai pertanggungjawaban dan bahan evaluasi.

"Kita akan panggil Jonan. Kita akan tanyakan sekaligus melakukan langkah evaluasi secara menyeluruh terkait Mudik 2016, utamanya kejadian di Brexit," ujar politisi asal Sulawesi Tengah ini.

Secara umum Muhidin mengatakan bahwa terjadi kesalahan antisipasi yang mengakibatkan kemacetan parah dan menimbulkan kelelahan para pemudik. Baik pengelolaan tol, pintu tol, pengaturan lalu lintas, stok BBM yang tidak memadai dan lemahnya pengamanan.

"Pintu tolnya tidak siap, tidak ada Rest Area, tidak ada SPBU, tidak ada ambulance yang disiapkan jika ada pemudik yang kelelahan. Pihak kesehatan tidak dilibatkan sama sekali," tambah Muhiddin. (dil/sam/jpnn)

 


JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dianggap pihak yang paling bertanggung jawab atas tragedi kemacetan parah di Tol Brebes Exit (Brexit)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News