Istri Nyaris Hanyut di Sungai, Joni Bikin Jembatan Sendiri 50 Jutaan

Istri Nyaris Hanyut di Sungai, Joni Bikin Jembatan Sendiri 50 Jutaan
Jembatan kayu yang dibangun Joni. Foto: dok/Kendari Pos

jpnn.com - APA yang dilakukan Joni ini benar-benar kisah menginspirasi. Baru berusia 36 tahun, Joni sukses membangun jembatan kayu sepanjang 70 meter di atas Sungai Asole Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara.

Dia menghabiskan uang pribadinya sekitar Rp 50 jutaan. Karyanya itu kini dinikmati warga di empat desa. 

Tahun 2013, tepatnya bulan Juli, banjir besar pernah melanda Sulawesi Tenggara pada beberapa kabupaten/kota. Kabupaten Konsel menjadi salah satu daerah yang dilanda banjir parah. Ratusan rumah warga terendam air luapan sungai. Banyak infrastruktur yang rusak, termasuk sejumlah jembatan. 

Bahkan, jembatan beton (Jembatan Apure) yang melintas di atas Sungai Asole Desa Mekar Sari Kecamatan Palangga, ambruk terbawa arus. Ketika itu, akses jalan menuju Desa Mekar Sari (Dusun Apure), Desa Wawonua, Mondoe, dan Parasi terputus. Tak ada fasilitas yang bisa digunakan warga menyeberangi sungai kecuali berenang. Lokasinya hanya 2 kilometer dari Jalan Poros Palangga-Andoolo, Kabupaten Konsel.

Joni pun menceritakan motivasinya membangun jembatan tersebut meskipun harus menghabiskan uang pribadinya. Joni bersama istrinya, tinggal di Dusun Apure Desa Mekar Sari yang berada di sebelah Sungai Asole itu. Sungai Asole membelah Desa Mekar Sari, sebagian berada di dekat Jalan Poros Palangga dan sebagian ada di sebelah sungai (Dusun Apure).

Akhir tahun 2014, Jembatan Apure belum juga diperbaiki oleh Pemda Konsel. Ketika itu, istri Joni hendak bersalin. Ia hendak membawa istrinya ke Puskesmas di Palangga. Joni terhenti saat berada di tepi Sungai Asole. Tak ada sarana yang bisa digunakan untuk menyeberang. Namun Joni tak punya pilihan lain karena istrinya butuh bantuan bidan agar bisa melahirkan. 

Dengan keberanian yang kokoh, Joni menggendong istrinya menyeberangi sungai yang memiliki lebar 50-an meter itu. Untung air sungai kala itu cukup dangkal hanya sedalam pundak orang dewasa. "Tapi arusnya deras. Istri saya nyaris hanyut," kenang Joni.

Joni pun berusaha menyelamatkan istrinya dan membawanya ke puskesmas. Meski dengan mempertaruhkan nyawa, Joni sukses melewati sungai itu. Sejak saat itu, Joni berjanji akan membangun jembatan kayu meskipun dengan modal sendiri. "Saya langsung niatkan akan bangun jembatan gantung," ujarnya.

APA yang dilakukan Joni ini benar-benar kisah menginspirasi. Baru berusia 36 tahun, Joni sukses membangun jembatan kayu sepanjang 70 meter di atas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News