Gara-Gara Pokemon, Datangi Makam Jeruk Purut Malam Hari

Gara-Gara Pokemon, Datangi Makam Jeruk Purut Malam Hari
Ilustrasi game Pokemon GO. FOTO : youtube

jpnn.com - Luar biasa. Kata itu yang mungkin cocok untuk menggambarkan bagaimana pengaruh Pokemon GO saat ini. Game dengan teknologi augmented reality itu baru dirilis 6 Juli lalu. Belum genap dua minggu, tapi langsung mencuri hati banyak orang. Di Amerika Serikat, Pokemon GO mencatat sejarah menjadi mobile game paling banyak dimainkan mengalahkan Candy Crush (2013). 

---

GAME smartphone fenomenal itu dirilis oleh Niantic, perusahaan game asal California, yang bekerja sama dengan The Pokemon Company. Pada 6 Juli, game dengan teknologi augmented reality (AR) tersebut dirilis di Australia, AS, dan Selandia Baru. Lalu, pada 13 Juli, Eropa bisa menikmatinya. Di Indonesia, game itu belum rilis secara resmi.

Untuk memainkannya bisa dilakukan dengan mengunduh file game tipe APK untuk Android. Bagi pengguna IOS, game bisa diunduh dengan menggunakan ID Apple untuk Australia dan AS. Begitu muncul, Pokemon GO langsung menyita perhatian para penyuka game.

Berdasar survei Forbes pada 8 Juli, dua hari setelah Pokemon GO resmi dirilis, penggunaan gameitu di AS melebihi penggunaan WhatsApp (WA), Instagram (IG), Snapchat, dan Messenger. Bisa dibilang, seseorang lebih sering menggunakan waktu untuk mencari Pokemon daripada berkomunikasi di WA atau posting foto kekinian di IG.

Ada dua jenis tampilan permainan. Pertama adalah tampilan dunia virtual yang di dalamnya terdapat berbagai Pokemon. Di dunia virtual itu, ada spot bernama PokeStop atau gym, yang merupakan lokasi di dunia nyata seperti monumen, rumah, kantor, atau tempat umum. Sementara itu, tampilan kedua adalah dunia nyata tempat pemain berada seperti kantor, taman, kolam, lapangan, dan jalan raya. Tampilan dunia nyata diakses dengan menggunakan kamera smartph­one.

Dengan teknologi AR, Pokemon tidak hanya muncul di dunia virtual, tapi juga di dunia nyata. Sosok Pokemon akan terdeteksi dan muncul di layar smartphone dengan bantuan GPS dan kamera. Satu tempat dengan tempat lain bisa jadi memiliki monster berbeda. Itulah yang membuat para pemain harus aktif bergerak atau jalan-jalan demi mendapatkan Pokemon yang dicari.

Bagi yang menggemari Pokemon dan berfantasi menjadi Pokemon Trainer, itu adalah mimpi yang terwujud. Mereka akan merasakan sensasi bertualang mencari Pokemon dan bertarung di gym. Itu persis seperti yang dilakukan tokoh Ash dalam serial animasi Pokemon yang nge-hit pada era 1990 sampai 2000. ''Sebagai generasi yang mengenal Pokemon sejak lama, ini adalah keseruan tersendiri,'' ujar Kevin Hendrawan, 24, presenter yang hobi bermain Pokemon GO.

Luar biasa. Kata itu yang mungkin cocok untuk menggambarkan bagaimana pengaruh Pokemon GO saat ini. Game dengan teknologi augmented reality itu baru

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News