Unik! Pasangan Kanada-Filipina Menikah dengan Adat Dayak

Unik! Pasangan Kanada-Filipina Menikah dengan Adat Dayak
Unik! Pasangan Kanada-Filipina Menikah dengan Adat Dayak. Foto: Radar Sampit

jpnn.com - ARUT SELATAN- Sebuah pernikahan unik terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (23/7).

Pasangan suami istri asal Kanada Birute Galdikas dan Bohap menikahkan sang anak Federick dengan Darlene Rabena menggunakan adat dayak. Rabena merupakan wanita asal Filipina.

Ribuan warga dan 54 tamu dari keluarga mempelai hadir dalam acara pernikahan yang dimulai pukul 10.00 WIB. Acara diawali dengan prosesi adat potong pantan Dayak Kaharingan.

Setelah itu dilanjutkan hiburan dari Sanggar Sahaluan dengan menampilkan tari pedalaman, kemudian bedaun (memakan makanan khas Dayak lomang dan penganan).

Sekitar pukul 15.00 WIB, pengantin diarak dari kediaman menuju balai adat yakni Rumah Betang Pasir Panjang. Pengantin mengelilingi bangunan tersebut sebanyak tiga kali sebelum memasukinya.

Galdikas mengatakan, pernikahan secara adat Dayak sudah jarang dilaksanakan. "Kemungkinan banyak yang agama Hindu Kaharingan, tapi sudah banyak yang masuk ke agama lain. Tidak seperti di Bali yang agama Hindu-nya sangat kuat sekali," ujar ahli primatologi ini, Sabtu (23/7

Menurut warga asing yang meneliti orangutan di Tanjung Puting sejak 1970-an ini, adat daerah harus dipertahankan agar tidak hilang.

"Tidak hanya di Kobar, tapi dimana saja. Seperti di Jawa, wayang kulit dan wayang orang sekarang sudah kurang," kata aktivis pelestarian alam dan penulis buku tentang orangutan ini.

ARUT SELATAN- Sebuah pernikahan unik terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News