Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah, Mahasiswa Jadi Incaran

Literasi Keuangan Syariah Masih Rendah, Mahasiswa Jadi Incaran
OJK. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Literasi keuangan syariah di Indonesia belum menunjukkan angka menggembirakan. Saat ini, literasi keuangan syariah di tanah air masih di bawah lima persen sehingga perlu ditingkatkan.

"Literasi keuangan syariah masih rendah, makanya dengan pelatihan keuangan syariah yang diberikan pada para dosen merupakan cara yang paling efektif karena nanti akan menyebarkan ke mahasiswa dan masyarakat," ujar Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Juwanto usai memberikan pelatihan kepada 70 dosen di Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN di Tangerang Selatan, Selasa (26/7).

Heru berharap, ada kajian dan inovasi yang bertujuan untuk pengembangan keuangan syariah ke depan. Pasalnya, hingga saat ini keuangan masih didominasi sektor konvensional.

"Padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Idealnya, Indonesia bisa menjadi pusat keuangan syariah dunia. Saat ini pusat keuangan syariah masih didominasi oleh Inggris dan Malaysia," ujarnya.

Dia menambahkan, perlu ada edukasi dan sosialisasi pada masyarakat mengenai keuangan syariah yang menjalankan prinsip-prinsip yang sesuai dengan ajaran Islam.

Salah satu penyebab belum berkembangnya keuangan syariah adalah kurangnya sumber daya manusia yang menguasainya.

"Kami juga akan melakukan ekspansi lembaga keuangan syariah. Kalau sekarang baru sekadar perbankan, asuransi dan pembiayaan, maka dalam waktu dekat kami akan melirik sektor dana pensiun. Ada banyak permintaan agar kami melirik sektor itu,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur IKNB Syariah OJK Mochammad Mochlasin mengatakan, pihaknya terus memberikan pelatihan kepada para dosen ekonomi syariah.

JAKARTA – Literasi keuangan syariah di Indonesia belum menunjukkan angka menggembirakan. Saat ini, literasi keuangan syariah di tanah air masih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News