Bangun Infrastruktur Migas Rp 2 Ribu Triliun

Bangun Infrastruktur Migas Rp 2 Ribu Triliun
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - JAKARTA – Investasi di sektor hulu dan hilir minyak serta gas tak terpengaruh menurunnya harga minyak dunia. Investasi di sektor hulu dan hilir migas telah mencapai USD 172,3 miliar atau sekitar Rp 2 ribu triliun.

Angka itu merupakan perhitungan Kementerian ESDM. Dirjen Migas Kementerian ESDM Wiratmaja Puja mengungkapkan, investasi tersebut berasal dari dana pemerintah dan swasta.

Investasi di sektor hulu, antara lain, masuk ke Jambaran dan Tiung Biru di Blok Cepu senilai USD 6,6 miliar; Blok A Aceh USD 1,3 miliar; serta Jangkrik Complex Project di Blok Muara Bakau USD 5,9 miliar.

Selain itu, ada Indonesia Deepwater Development Bangka USD 12 miliar dan kilang LPG Tangguh Train III senilai USD 8 miliar.

Final investment decision (FID) proyek di Papua Barat itu sudah dikeluarkan BP dan pembangunan akan dimulai. ’’Ada juga Masela. Total investasi di sektor hulu mencapai USD 82 miliar,’’ kata Wirat.

Blok A Aceh yang digarap Medco Energy saat ini memasuki tahap pembangunan infrastruktur. Tangguh Train III yang dikerjakan BP telah masuk tahap desain dengan target tahun depan groundbreaking dan onstream pada 2019.

Proyek migas di level middle stream juga membutuhkan banyak biaya. Berdasar perhitungan Ditjen Migas, diperlukan setidaknya dana USD 42 miliar atau Rp 550 triliun.

Di antaranya, refinery development master plan (RDMP) kilang Bontang, kilang Balongan, dan kilang Cilacap. Pertamina juga akan diprioritaskan membangun kilang mini berkapasitas 6 ribu barel per hari (bph) hingga 19 ribu bph di delapan kawasan, mulai Sumatera Utara hingga Maluku.

JAKARTA – Investasi di sektor hulu dan hilir minyak serta gas tak terpengaruh menurunnya harga minyak dunia. Investasi di sektor hulu dan hilir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News