Mana Janji Berantas Prostitusi? Tuh, Masih Banyak PSK

Mana Janji Berantas Prostitusi? Tuh, Masih Banyak PSK
PSK. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com - SANGATTA – Janji Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalrim,  untuk menutup semua lokalisasi pada 1 Juni 2016, ternyata tak terealisasi.

Pasalnya hingga saat ini, masih banyak lokalisasi yang beroperasi bebas tanpa terkendali. Seperti halnya lokalisasi Tenda Biru Teluk Pandan, Segadur Bengalon, Bintang Belambong Sangkulirang dan lainnya. 

Tidak hanya itu, lokalisasi terselubung lainnya, Tempat Hiburan Malam (THM),  hotel, penginapan, panti pijet juga tidak kalah hebat menyajikan kupu-kupu malam.

”Di tempat saya (Bengalon,red) masih saja buka seperti biasa. Belum ada pergerakan sedikitpun. Bahkan di jalan poros mau masuk Bengalon, ada juga cafe baru yang juga menyajikan wanita begituan (PSK,red). Jadi belum ada ditutup sedikitpun,” ujar Kamak (32), warga Bengalon itu.

Memang kata dia, sejak 1 Juni 2016 lalu pemerintah sudah berkomitmen untuk menutup semua tempat praktek prostitusi di Kutim. Namun, fakta di lapangan justru terbalik. Bahkan, aktivitas prostitusi tersebut semakin berkembang dan meresahkan masyarakat karena lokasinya yang dekat dengan pemukiman warga.

”Kita berharap bukti nyata. Jangan hanya panas-panas tai ayam saja. Awalnya menggebu-gebu, sekarang melempem. Kalau mau tutup, tutup cepat,” katanya.

Senada, Rahmad (31) warga Jalan Pinang juga membenarkan masih banyak wanita yang menjual dirinya dij alanan pada saat tengah malam. Tidak hanya sembunyi-sembunyi, namun banyak juga  yang terang-terangan. 

”Masih saja banyak terlihat. Bahkan, hampir setiap harinya. Tetapi biasanya, baru terlihat pada saat pukul 24.00 keatas,” terangnya.

SANGATTA – Janji Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalrim,  untuk menutup semua lokalisasi pada 1 Juni 2016, ternyata tak terealisasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News