Bupati Garut Larang Warga Bantaran Sungai Kembali ke Rumah

Bupati Garut Larang Warga Bantaran Sungai Kembali ke Rumah
Banjir Garut. Foto: dok jpnn

jpnn.com - GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan prihatin atas kerugian yang dialami warga bantran Sungai Cimanuk akibat banjir bandang, Selasa (20/9) lalu. Namun, dia juga menyalahkan warga lantaran membangun pemukiman terlalu dekat dengan bibir sungai.

Menurut Rudy, seharusnya jarak bangunan dengan sepadan sungai minimal 20 meter. Tapi banyak warga membandel, sehingga lebar Sungai Cimanuk yang sebelumnya mencapai 100 meter, kini yang tersisa hanya 50 meter.

“Kami sudah sampaikan ke warga di sana (bantaran sungai) soal bahayanya, tapi mereka bersikeras," ujar Rudy, Kamis (22/9).

Karena itu, lanjut dia, Pemkab akan melarang rumah warga di bantaran sungai dibangun ataupun ditempati kembali. Menurut Rudy, warga bantaran Sungai Cimanuk akan direlokasi ke Rusunawa di Muara Sanding, Kecamatan Garut Kota.

"Meski daya tampung di rusunawa itu cuma 98 kepala keluarga, kami juga akan memikirkan agar warga yang lain agar bisa pindah," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, Pemkab Garut telah menggelontorkan dana sebesar Rp 500 juta untuk operasional tanggap darurat pascabanjir. Uang tersebut diambil dari sisa anggaran biaya tak terduga (BTT) sebesar Rp 1,6 miliar.

"Anggarannya digunakan sesuai kebutuhan oleh Dansatgas yang dikomandani oleh Dandim, kami juga sudah ajukan bantuan ke provinsi dan pusat. Kemarin Pemkab Garut juga telah menerima dana sebesar Rp 1,3 miliar yang diberikan Presiden Joko Widodo melalui Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dalam bentuk alat-alat dan logistik," tutur Rudy. (igo/dil/jpnn)


GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan prihatin atas kerugian yang dialami warga bantran Sungai Cimanuk akibat banjir bandang, Selasa (20/9) lalu. Namun,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News