Neraka Tinggal di Rumah Mertua
jpnn.com - Kumpul mertua itu ada enak dan tidaknya. Enaknya, mungkin semua makanan bisa gratis.
Tapi tidak enaknya, selalu ada omongan yang bikin ‘sakitnya tuh di sini.’
Akibat kekolotan sang mertua, Sephia, 48, warga Sidotopo harus melihat kedua anaknya menikah di usia sebelum 18 tahun.
Umi Hany Akasah - Radar Surabaya
SEBAGAI mantu, Sephia seyogyanya sudah cukup bersabar. Dia menutup telinga rapat-rapat meski mertuanya tiap menit dan detik ngecemes tiada henti.
“Sing diomongno onok ae. Aku ngambil ini salah, masak kurang asin, kurang manis. Eh, dia nambahin sendiri asinnya malah koyok nguyai segoro,” ungkap Sephia di sela-sela proses isbat nikah anaknya di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya, Kamis (22/9).
Sephia mengaku sudah tak berdaya dengan kecerewetan mertuanya. Sebab, Sephia ikut di rumah mertuanya karena belum memiliki rumah sendiri.
Dia memilih mengalah karena sampai sekarang suami dan dirinya tak memiliki penghasilan sendiri.
Kumpul mertua itu ada enak dan tidaknya. Enaknya, mungkin semua makanan bisa gratis. Tapi tidak enaknya, selalu ada omongan yang bikin ‘sakitnya
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Tim Gabungan Tutup Tambang Emas Ilegal di Pedalaman Nagan Raya
- Mantan Kepala Bappeda Bireuen Dituntut 6 Tahun Penjara, Begini Dosanya
- Polda Sumsel Memusnahkan 7,7 Kilogram Sabu dan 183 Butir Ekstasi
- Ditanya Penangkapan Warga Kampung Bayam, Gubernur DKI Jakarta Tersenyum, Naikkan Pundak
- DPRD Kota Denpasar Apresiasi Capaian Kinerja LKPJ Wali Kota Tahun 2023