Ini Kabar Buruk Bagi Ribuan Tenaga Guru dan Administrasi Honorer

Ini Kabar Buruk Bagi Ribuan Tenaga Guru dan Administrasi Honorer
Ilustrasi. Foto: dokmuen JPNN

jpnn.com - BENGKULU - Ribuan tenaga honorer baik guru maupun tenaga administrasi di sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB se Provinsi Bengkulu cemas. Mereka waswas karena terancam dirumahkan mulai tahun 2017. 

Penyebabnya adalah anggaran untuk membayar gaji 3.832 honorer yang berada di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota belum masuk di APBD Provinsi Bengkulu. 

Asisten III Pemprov Edyarsyah, mengakui sudah dilakukan serahterima kewenangan guru SMA/SMK dan aset sekolah ke Pemprov pasca diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 

Tapi tenaga honorer diangkat menggunakan surat keputusan (SK) bupati atau walikota serta SK ketua yayasan atau SK Kepala Sekolah itu belum bisa dipastikan akan ikut diserahkan ke Pemprov atau tidak.

Untuk diketahui kalau tenaga honorer guru 2.456 orang dengan rincian guru SK bupati dan walikota  249 orang, SK yayasan 501 orang, serta SK kepsek 1.706 orang. Begitu juga untuk tenaga administrasi, SK bupati 79 orang dan SK yayasan 130 orang, ditambah SK kepsek 1.167 orang.

‘’Mulai 1 Januari 2017 itu gaji yang akan diambil alih Pemprov itu hanya tenaga guru PNS. Jumlahnya sekitar 4.414 orang. Mereka mengajar di 215 sekolah yang ada di 10 kabupaten/kota.” 

“Sedangkan untuk gaji tenaga honorer tidak diketahui apakah masih akan ditanggung APBD Provinsi atau tidak. Namun dilihat dari kondisi keuangan sangat tidak memungkinkan ditanggung APBD Provinsi,’’ jelas Edyarsyah seperti diberitakan Rakyat Bengkulu (Jawa Pos Group) hari ini (7/10).

Menurut Edyarsyah, untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia di sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB itu akan dilakukan pemerataan guru. Artinya yang selama ini banyak guru menumpuk itu akan dipindahkan ke sekolah yang kekurangan guru. Mengingat untuk anggaran gaji honorer jelas membutuhkan dana yang besar.

BENGKULU - Ribuan tenaga honorer baik guru maupun tenaga administrasi di sekolah tingkat SMA/SMK dan SLB se Provinsi Bengkulu cemas. Mereka waswas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News