Pupuk Indonesia Pensiunkan Pabrik-pabrik Tua
jpnn.com - JAKARTA - Pupuk Indonesia terus meningkatkan efisiensi di tengah kondisi menurunnya rate produksi.
Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan menekan konsumsi bahan baku gas lewat program revitalisasi.
“Karena usia pabrik yang rata-rata sudah tua dan menggunakan teknologi lama, pabrik urea kita termasuk boros konsumsi gasnya. Rata-rata pabrik kita sudah berusia di atas 20 tahun dan konsumsi gasnya sekitar 35 MMBTU/ton," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat.
Nantinya, pabrik-pabrik yang sudah tua dan boros itu akan dimatikan dan digantikan pabrik baru yang lebih efisien serta hemat energi dengan rata-rata konsumsi gas sektiar 25 MMBTU/ton.
Program revitalisasi yang telah berjalan antara lain pembangunan Pabrik Kaltim-5 di Bontang yang telah diresmikan Presiden Jokowi tahun lalu.
Kemudian Pusri 2B di Palembang yang diharapkan selesai tahun ini, serta pabrik Amurea 2 di Gresik yang ditargetkan beroperasi pada 2018.
“Kami juga meningkatkan penghematan biaya distribusi, dan biaya-biaya non gas lainnya," tandas Aas.(chi/jpnn)
JAKARTA - Pupuk Indonesia terus meningkatkan efisiensi di tengah kondisi menurunnya rate produksi. Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Safari Ramadan BUMN 2024, PNM Tebar 1.000 Paket Sembako Murah
- Jakarta Lebaran Fair Bakal Digelar, Wali Hingga Ungu Siap Hibur Pengunjung
- Pendaftaran untuk Region Smart City Awards 2024 Dibuka
- UU Cipta Kerja Bikin Perizinan Cukup Satu Pintu, Termasuk soal PBG
- Penyelesaian UWILD Rig Asian Endeavour 1 Perkuat Kerja Sama Industri Maritim
- Pindah Lokasi, Tulola Hadirkan Koleksi Lengkap dan Layanan Konsultasi di Plaza Indonesia