APP Gunakan Teknologi Pemetaan Cerdas Deteksi Karhutla

APP Gunakan Teknologi Pemetaan Cerdas Deteksi Karhutla
APP Gunakan Teknologi Pemetaan Cerdas Deteksi Karhutla. Foto: Vox Populi for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pendeteksian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak dini untuk mencegah terjadinya kebakaran yang lebih luas lagi melalui pemantauan titik panas (hotspot)  pada daerah rawan panas tidak cukup tanpa kesiapsiagaan tim pemadam lapangan serta transportasi dan alat pemadam yang memadai.

Titik panas dapat dianalisa secara real time dengan memanfaatkan teknologi GIS (Geographic Information System).

Di mana data titik panas yang diperoleh dari sumber seperti NASA (National Aeronautics and Space Administration) bisa difilter sehingga hanya menunjukkan secara spesifik lokasi titik panas yang ada di wilayah Indonesia saja.

Data tersebut juga bisa diatur supaya menampilkan informasi hotspot per hari untuk mengetahui tren sebaran titik api dalam jangka waktu tertentu. Fungsi analisa ini dapat dilakukan di berbagai aplikasi baik desktop maupun mobile gadget.

Teknologi GIS yang diimplentasikan oleh Asia Pulp &Paper (APP) Sinar Mas Forestry ini merupakan teknologi yang banyak digunakan oleh lembaga militer, institusi penegak hukum, dan kota-kota pintar di dunia.

“Dengan teknologi pemetaan cerdas ini, APP Sinar Mas memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dalam mendeteksi dan mengantisipasi karhutla,” ungkap CEO Esri Indonesia, A. Istamar.

Inisiatif yang memaksimalkan teknologi GIS terkini ini mengintegrasikan data secara real time dari basis data Living Atlas[1] milik Esri dengan peta area konsesi yang dimiliki perusahaan.

“Sistem baru ini mendukung pusat data baru milik APP Sinar Mas, yaitu Situation Room Center APP Sinar Mas. Pusat data ini bertujuan untuk menyimpan informasi geospasial mengenai pengelolaan bencana dan wilayah untuk deteksi dini titik api dalam penanggulangan karhutla, dan merupakan pertama di Indonesia yang dimiliki oleh sektor swasta,” lanjut Istamar.

JAKARTA - Pendeteksian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak dini untuk mencegah terjadinya kebakaran yang lebih luas lagi melalui pemantauan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News