Ada Pungli di Pelabuhan Ahmad Yani?

Tarif Resmi Rp 4 Juta, Faktanya Rp 6 Juta

Ada Pungli di Pelabuhan Ahmad Yani?
Pelabuhan Ahmad Yani, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TERNATE - Kalangan pengusaha di Maluku Utara (Malut) mengeluhkan tingginya biaya bongkar di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Ini berdampak pada masyarakat, karena harga barang yang dijual pengusaha cukup mahal.

“Mahalnya biaya bongkar di Pelabuhan Ahmad Yani membuat kami harus menjual barang dengan harga tinggi,” aku Mahmud, pengusaha.

Selain itu, proses bongkar juga lama, kadang bisa mencapai satu minggu. Karena itu dia meminta PT Pelindo Ternate memperhatikan hal ini.

"Pelindo jangan lepas tangan terhadap badan usaha swasta yang melakukan bongkar muat, tetapi harus dikontrol,” katanya seraya mengaku hingga barang sampai ke tangannya, biaya yang dikeluarkan antara Rp 5 juta - Rp 6 juta per kontainer.

Kepala PT Pelindo IV Cabang Ternate Anshari Amin mengatakan, harga barang yang terbilang mahal di Ternate dan Malut pada umumnya, bukan dipicu akibat aktivitas bongkar, tetapi kemungkinan ketika sampai ke tangan konsumen harganya sudah dimainkan pihak tertentu.

“Tarif bongkar yang disepakati tidak begitu tinggi, dan bukan pemicu mahalnya harga barang,” tegasnya.

Ongkos bongkar kontainer isi di Pelabuhan Ahmad Yani ditentukan sejumlah pihak. "Ada tarif Pelindo ada juga tarif Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM)," ujar Anshari.

Dia menjelaskan tarif dari Pelindo sesuai dengan tarif bongkar-muat. Tarif bongkar-muat Pelindo berdasarkan kegiatan fisik yang dilakukan. Penetapan tarif selalu dikonsultasikan bersama asosiasi terkait dan diketahui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, kemudian disosialisasikan barulah dilakukan penerapan.

TERNATE - Kalangan pengusaha di Maluku Utara (Malut) mengeluhkan tingginya biaya bongkar di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Ini berdampak pada masyarakat,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News