Kalah dari Trump, Clinton Meringkuk, Ogah Keluar Rumah
jpnn.com - WASHINGTON - Hillary Clinton kembali tampil di depan umum. Di depan audiensi sebuah acara di Washington, Kamis (17/11), Clinton curhat.
Dia mengaku luar biasa kecewa usai kalah dari Donald Trump untuk memperebutkan kursi Presiden Amerika Serikat. Sangking down-nya, Hillary hanya ingin meringkuk sambil membaca buku dan tidak pernah keluar rumah lagi.
Namun, kandidat dari Partai Demokrat itu meminta audiensi untuk berjuang melawan nilai-nilai Amerika dan tidak pernah menyerah. Hillary patut merasa kecewa. Suara yang memilihnya lebih banyak daripada Trump. Namun, Trump memenangkan electoral vote yang membawanya merengkuh kursi presiden.
”Saya mengaku, datang ke sini malam ini bukan lah hal yang mudah buat saya,” kata Hillary yang diundang oleh Children's Defense Fund, lembaga sosial untuk anak-anak. ”Saya tahu banyak dari kalian yang kecewa dengan hasil pemilu. Saya juga. Lebih dari saya bisa tunjukkan,” sambungnya.
”Saya tahu ini tidak mudah. Saya tahu sepanjang pekan banyak orang yang mempertanyakan diri sendiri apakah ini Amerika yang mereka kenal sebelumnya,” katanya.
Hillary mengklaim, ada perbedaan yang dalam di antara warga AS usai pemilu. ”Tetapi, dengarkan saya. Amerika berharga. Anak-anak kita berharga. Yakinlah pada negara kita. Berjuanglah untuk nilai dan jangan pernah sekali pun menyerah,” tegasnya.
Di pengujung sambutannya, Hillary mengatakan kalau Trump harus diberi kesempatan untuk memimpin. (bbc/cnn/ap/tia/jpnn)
WASHINGTON - Hillary Clinton kembali tampil di depan umum. Di depan audiensi sebuah acara di Washington, Kamis (17/11), Clinton curhat. Dia mengaku
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sukses Gelar Latihan Dasar Kepemimpinan 2024, PPI Jerman: Wadah Menuju Indonesia Emas
- Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia