Menpar Arief Yahya Mulai Actions Selling di Batam, Kepri (2)

More for Less, You Get More You Pay Less

Menpar Arief Yahya Mulai Actions Selling di Batam, Kepri (2)
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - BATAM - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut bisnis TTT -tourism, transportation, telecomunication- punya DNA yang mirip. Yakni sama-sama bergantung pada season (musim), sehingga ada saat peak dan low.

 

TTT juga sama-sama bergantung jarak sehingga ada zonasi. "Dan sama-sama sensitif dengan harga. Makin murah meriah, makin meledak traffic-nya," kata Arief di Novotel Batam, Kepri.

Dia mencontohkan bisnis transportasi udara yang memunculkan low cost carrier (LCC). Maskapai penerbangan murah antara lain Lion Air, AirAsia, Citilink, Jetstar, dan masih banyak lagi.

Lawannya adalah maskapai full service carrier seperti Garuda, Singapore Air, Quantas, Emirates, Qatar Air, dan lainnya. "Karena penerbangan itu murah, maka orang jadi affordable, harga terjangkau oleh masyarakat, dan membuat orang terbiasa naik pesawat. Lihat saja di Terminal 1 Soekarno Hatta Jakarta, penumpangnya banyak dan antre panjang," papar Arief .

Begitu pula di telco atau telekomunikasi. Mantan direktur utama PT Telkom itu masih ingat persaingan harga antar-operator.

"Saya punya banyak pengalaman memimpin Telkom dan pengalaman 10 tahun jadi komisaris utama Telkomsel. Begitu harga pulsa diturunkan 90 persen, pelanggannya naik dari 20 juta lebih dari 10 kali, revenue-nya juga melompat tinggi," katanya.

Sama halnya dengan start pack atau kartu perdana yang semula Rp 100 ribu, lalu dibuat gratis. Pengguna kartu Telkomsel melonjak tinggi, customers bertambah banyak, dan ujungnya revenue-nya naik pesat.

BATAM - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut bisnis TTT -tourism, transportation, telecomunication- punya DNA yang mirip. Yakni sama-sama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News