Klaim Penggugat Dinilai Ngawur

Sidang Sengketa Pemilukada Asahan

Klaim Penggugat Dinilai Ngawur
Klaim Penggugat Dinilai Ngawur
JAKARTA -- Giliran KPU Asahan memberikan tanggapan atas materi gugatan sengketa pemilukada Kabupaten Asahan yang diajukan pasangan calon Bambang Wahyudi-Anas Fauzi Lubis. Melalui kuasa hukumnya, Mahmuddin Sitorus dkk, KPU Asahan menilai, klaim penggugat yang menyatakan diri sebagai pemenang dengan meraih 123.529 suara, adalah klaim yang mengada-ngada.

"Karena pemohon tidak menguraikan secara jelas mengenai kesalahan penghitungan yang dilakukan termohon. Penambahan jumlah suara dari pelimpahan suara pasangan nomor urut 1,4, dan 7, tidak punya dasar hukum," ujar Mahmuddin Sitorus di persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, kemarin (1/6).

Kuasa hukum KPU Asahan itu mempertanyakan, sangat tidak masuk akal jika serta merta pemilih ketiga pasangan itu diklaim sebagai suara penggugat. Sementara, mengenai pencalonan Amir Syarifuddin-Rachmad Affandi dimana Rachmad masih berstatus sebagai anggota polri aktif, dijelaskan bahwa Rachmad sudah melampirkan surat pernyataan siap mengundurkan diri dari jabatannya jika nantinya terpilih sebagai pemenang. Menurut kubu KPU Asahan, hal itu cukup karena sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai syarat pendaftaran calon.

Jika ada UU lain,yakni UU kepolisian, yang mengatur lain, lanjutnya, maka KPU Asahan tetap mendasarkan keputusanya pada UU yang mengatur tentang pemilukada, sebagai UU lex specialis. Dibantah pula mengenai tudingan penggugat bahwa KPU Asahan tidak melakukan verifikasi terhadap persyaratan dukungan pasangan Syahlan Idris-Mansur Marpaung dan Irwan Zaeni-M Rito. "PPK sudah melakukan verifikasi faktual," tandas tim kuasa hukum KPU Asahan.

JAKARTA -- Giliran KPU Asahan memberikan tanggapan atas materi gugatan sengketa pemilukada Kabupaten Asahan yang diajukan pasangan calon Bambang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News