Rangkul FPI, Timur Bikin Publik Cemas

Rangkul FPI, Timur Bikin Publik Cemas
KUNJUNGAN - Timur Pradopo dan keluarganya, saat dikunjungi oleh sejumlah anggota DPR RI, menjelang agenda fit and proper test beberapa hari lalu. Foto:Muhammad Iqbal/Satelit News.
JAKARTA - Setelah sukses menjalani fit and proper test di DPR, calon Kapolri Komjen Timur Pradopo mulai digoyang kalangan aktivis. Hubungan istimewa Timur dengan organisasi seperti Front Pembela Islam (FPI) dan jawara Banten, dinilai meresahkan masyarakat. Apalagi, rekam jejak ormas-ormas itu selama ini dinilai dekat dengan citra kekerasan.

"Timur Pradopo harus menjelaskan sikap keberpihakannya pada FPI yang diakui Polri sendiri sering melakukan tindakan kekerasan. Ini mengancam masyarakat minoritas," ujar Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, di Jakarta, kemarin (15/10).

Haris menjelaskan, sejumlah tokoh telah membuat petisi yang mempertanyakan alasan presiden mengajukan Timur yang dianggap tidak transparan dan justru membuat publik resah. Para tokoh itu di antaranya Ade Rostiana Sitompul, Anton Prajasto, Bambang Widodo Umar, Benny Susetyo, Chalid Muhammad, Danang Widoyoko, Johannyes Hariyanto, Hendardi, MM Bilah, Nursyahbani Katjasungkana, Sandyawan Sumardi, Siti Musdah Mulia, Teten Masduki, Usman Hamid, hingga Zoemrotin K Susilo.

"Kami khawatir proses yang sejak awal cacat prosedural, justru membahayakan Polri di masa mendatang," kata Haris. Secara khusus, alumni Universitas Trisakti itu mengutip pernyataan Timur Pradopo, bahwa dirinya akan memberdayakan FPI dan para jawara Banten.

JAKARTA - Setelah sukses menjalani fit and proper test di DPR, calon Kapolri Komjen Timur Pradopo mulai digoyang kalangan aktivis. Hubungan istimewa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News