Putu Wijaya Kampanye Minat Perpustakaan

Putu Wijaya Kampanye Minat Perpustakaan
Putu Wijaya Kampanye Minat Perpustakaan
JAKARTA - Kemajuan teknologi memengaruhi minat masyarakat untuk mendatangi perpustakaan. Sebab, saat ini segala informasi bisa diperoleh lewat media internet. "Untuk itu, pemerintah perlu strategi khusus dengan mengampanyekan kepada masyarakat secara gencar lewat media massa serta kerja ekstrakeras melalui jemput bola," ujar sastrawan Putu Wijaya.

Pria kelahiran Puri Anom, Tabanan, Bali, 11 April 1944, itu percaya bahwa suatu ketika orang akan menemukan kenikmatan tersendiri dengan memegang kertas, memegang barang cetakan, dan merasakan kehadirannya.

Menurut Putu, perpustakaan dalam arti sempit berarti barang cetakan berupa buku yang merupakan karya rekam intelektual yang berbeda dan unik daripada media penyedia informasi lain. Misalnya, televisi, bioskop, mal, kafe, dan e-book.

"Buku datang dengan cara yang lain daripada yang lain. Buku mampu membuka jendela hati karena makna sebuah buku cetak akan memberi nuansa baru. Saya percaya, suatu saat tiba masanya huruf bisa berbunyi dan kata bisa sakti lagi," paparnya. (mug/c13/agm)

JAKARTA - Kemajuan teknologi memengaruhi minat masyarakat untuk mendatangi perpustakaan. Sebab, saat ini segala informasi bisa diperoleh lewat media


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News