Akbar Buchari, Pengusaha Muda Sukses yang Berangkat dari Keterpaksaan
Sebelum Urusi Manajemen, Jadi Mekanik Dulu
Minggu, 01 Juli 2012 – 15:01 WIB
Meninggalnya sang ayah memaksa Akbar Buchari harus belajar bisnis otobus sejak berusia 10 tahun. Teruji setelah ditempa berbagai kendala berat: mulai konflik bersenjata hingga tsunami.
M. DINARSA KURNIAWAN, Medan
DI sudut Cangkir Cafe di Jalan D.I. Panjaitan, yang terkenal sebagai tempat hang out anak-anak muda Medan, Sumatera Utara, seorang lelaki asyik mengobrol dengan kawannya. Hanya mengenakan t-shirt putih, celana pendek, dan sandal, lelaki 25 tahun itu tampak sangat kasual.
Dialah Akbar Buchari, salah seorang pengusaha muda sukses di Sumatera Utara (Sumut)."Saya baru saja dari lapangan golf, lalu langsung ke sini. Kebetulan tempat ini dekat dengan rumah saya," ujar lelaki kelahiran Medan, 25 November 25 tahun lalu itu.
Penampilannya saat itu tak berbeda dengan anak-anak muda lain yang sedang nongkrong di tempat tersebut. Padahal, di luar penampilannya itu, Akbar saat ini sudah menjabat komisaris Kurnia Group yang bergerak di bidang transportasi. Kurnia adalah perusahaan otobus (PO) yang melayani rute Sumut sampai ke Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Perusahaan yang diwarisi Akbar dari ayahnya itu sekarang memiliki armada 250 bus.
Meninggalnya sang ayah memaksa Akbar Buchari harus belajar bisnis otobus sejak berusia 10 tahun. Teruji setelah ditempa berbagai kendala berat: mulai
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri