Tak Netral, Akbar Tanjung Ditolak Jadi Mediator Islah

Tak Netral, Akbar Tanjung Ditolak Jadi Mediator Islah
Akbar Tanjung. Foto INDOPOS/JPNN.com

jpnn.com - Pengurus DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono atau hasil Munas IX Jakarta tidak melihat upaya serius dari Akbar Tandjung dalam memediasi islah dengan kubu Aburizal Bakrie (Ical). Sesepuh Golkar itu dianggap mencla-mencle dan tidak lagi netral.

"Kami sangat menghormati bang Akbar Tandjung. Beliau mantan ketua umum dan senior. Tetapi, kita menolak posisinya sebagai mediator karena mediator harus netral. Kita sayangkan beliau mencla-mencle, di mana masyarakat belum lupa atas pernyataan dan keberpihakan di kubu Ical," kata salah satu Ketua DPP Golkar hasil Munas Jakarta Leo Nababan dalam keterangan persnya, Sabtu (20/12).

Dia menyayangkan sikap Akbar Tandjung yang tidak memberi teladan baik untuk para juniornya. Padahal, konsistensi itu penting untuk politikus sekaliber Akbar.

"Misal, beliau katakan Munas Bali tidak sah, besoknya bilang Munas Bali yang sah. Seharusnya beliau mengajarkan kami junior-junior ini satu kata satu perbuatan," kata Leo.

"Jangan salahkan kami kalau meragukan integritasnya bila jadi mediator. Apalagi Akbar Tandjung ketua dewan pertimbangan (kubu Ical), sedangkan kami punya ketua dewan pertimbangan sendiri yaitu pak Siswono Yudohusodo," jelas orang terdekat Agung Laksono ini.

Leo juga menampik klaim Akbar yang merasa berjasa dalam menyelamatkan Golkar. Lantaran, kala itu banyak tokoh yang berjuang mengangkat Golkar saat terpuruk di awal masa reformasi.

"Peran beliau kita akui sewaktu dulu Golkar terpuruk, wajar saja karena beliau ketua umum. Namun, bukan beliau sendiri, ada juga tokoh lain seperti Agung Laksono ketua organisasi, keanggotaan, dan kaderisasi, Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, dan lain-lain. Sekali lagi, bedakan menghormati senior dan peran mediator yang netralitasnya harus terjamin," kata Leo. (why/rmo/jpnn)


Pengurus DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono atau hasil Munas IX Jakarta tidak melihat upaya serius dari Akbar Tandjung dalam memediasi islah dengan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News