Utamakan Dokter Umum, Pasien Tak Boleh Langsung ke Spesialis
Senin, 21 Desember 2009 – 01:08 WIB
Sejak November lalu, dokter Prijo Sidipratomo menjadi pengendali organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berbagai terobosan dalam hal pelayanan kesehatan dia tawarkan. Apa saja?
Laporan TITIK ANDRIYANI, Jakarta
MUKTAMAR ke-27 IDI di Palembang pada akhir November lalu memang memilih dokter Zaenal Abidin sebagai ketua. Namun, roda organisasi IDI tiga tahun ke depan akan dikendalikan oleh dokter Prijo Sidipratomo yang terpilih pada muktamar di Semarang tiga tahun lalu.
Laporan TITIK ANDRIYANI, Jakarta
MUKTAMAR ke-27 IDI di Palembang pada akhir November lalu memang memilih dokter Zaenal Abidin sebagai ketua. Namun, roda organisasi IDI tiga tahun ke depan akan dikendalikan oleh dokter Prijo Sidipratomo yang terpilih pada muktamar di Semarang tiga tahun lalu.
Begitulah mekanisme kerja di IDI. Ketua yang bekerja saat ini adalah dia yang terpilih dalam muktamar sebelumnya. Yang terpilih saat ini harus magang dulu selama satu periode dan baru bertugas pada periode selanjutnya. Tujuannya, tentu saja agar transfer pengalaman bisa berjalan baik.
"Begitulah mekanisme organisasi di tubuh IDI. Mekanisme itu berjalan sejak 1970-an," jelas Prijo ketika ditemui di ruang kerjanya, di Departemen Radiologi RSUP Cipto Mangunkusumo.
Setelah resmi menjabat Ketua IDI, Prijo menyatakan langsung menanggalkan jabatannya di beberapa organisasi. Dia ingin mendedikasikan waktu dan konsentrasi untuk membenahi sejumlah persoalan yang akan menjadi PR-nya selama tiga tahun mendatang.
Sejak November lalu, dokter Prijo Sidipratomo menjadi pengendali organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berbagai terobosan dalam hal pelayanan
BERITA TERKAIT
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri