6 Manfaat Jahe untuk Kesehatan

6 Manfaat Jahe untuk Kesehatan
Jahe. Foto IST

jpnn.com - Saat tenggorokan sedang tak nyaman atau saat cuaca sedang dingin, minuman jahe seperti teh jahe, bandrek, wedang uwuh, dan lain-lain sering diandalkan. Padahal, manfaat jahe untuk kesehatan tak hanya itu!

Dalam 100 gram jahe, terdapat 80 kalori yang terdiri dari 84 persen karbohidrat, 9 persen protein, dan 8 persen lemak. Jahe juga mengandung vitamin B, C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalsium, dan zink.

Tiga jenis jahe yang paling sering dikonsumsi adalah:

1. Jahe gajah yang paling diminati di pasar intenasional.
2. Jahe kuning yang sering digunakan sebagai bumbu masakan dan paling sering dikonsumsi di Indonesia.
3. Jahe merah yang memiliki kandungan minyak atsiri tinggi dan paling pedas, sehingga cocok digunakan sebagai bahan dasar farmasi maupun ramuan jamu.

Berbagai manfaat kesehatan mengonsumsi jahe
Seperti yang disebut di atas, dengan begitu banyaknya zat yang bermanfaat untuk tubuh, jahe diyakini baik dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Khasiatnya antara lain:

  • Mengatasi mual dan muntah

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat mengatasi rasa mual dan muntah, khususnya pada pasien HIV/AIDS yang sedang mengonsumsi obat antiretroviral. Konsumsi jahe dapat dilakukan 30 menit sebelum konsumsi obat tersebut dan dapat diterapkan selama 14 hari.

Pada ibu hamil dengan keluhan mual dan muntah, jahe juga bisa membantu mengatasinya. Meski demikian, perlu diperhatikan bahwa konsumsi obat pada masa kehamilan—baik kimia maupun herbal—tak boleh sembarangan. Sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dulu ke dokter kandungan sebelum memilih pengobatan dengan jahe.

  • Meredakan kram perut saat sedang haid

Konsumsi bubuk jahe sebanyak 500-2.000 mg selama 3-4 hari pertama siklus haid dipercaya dapat meredakan keluhan kram perut yang sering terjadi.

  • Mengatasi nyeri sendi

Mengonsumsi jahe juga dipercaya dapat mengatasi nyeri sendi, khususnya pada pasien dengan penyakit degeneratif yang dapat mengakibatkan tulang rawan sendi rusak dan berkembang lambat (osteoartritis). Ini karena jahe memiliki agen antiinflamasi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek antioksidan pada jahe dapat menghambat reaksi inflamasi yang terjadi pada otak, sehingga kinerja otak bisa meningkat.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News