8 Warga Agam Terduga ISIS Mengaku Lega Setiba di Ponpes

8 Warga Agam Terduga ISIS Mengaku Lega Setiba di Ponpes
Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian menunjukkan foto bom sandal yang ada di ponsel salah satu dari delapan WNI yang dideportasi dari Malaysia. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Delapan warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terduga ISIS yang didepotasi dari Malaysia akhirnya tiba di kampung halamannya.

Kedelapan orang itu adalah guru dan santri Pondok Pasantren (Ponpes) Darul Hadist Adwa As Sunnah Jorong Tampuniak, Nagari Kototangah, Kecamatan Tilatangkamang, Agam.

Mereka diproses setelah ditemukan gambar kegiatan ISIS dan bom sendal di salah satu ponsel mereka, Rabu (11/1) lalu.

Rombongan ini dipulangkan jajaran Polda Kepulauan Riau (Kepri) ke Agam, setelah tak terbukti terlibat ISIS.

Kedelapan guru dan santri itu, yakni Farhat Hidayat, Anif Sadiki Alman, Amril, Syukri Alhamada, Ilvan Aktarozi, Muhammad Hijrah, Ridce Elfi Hendra dan Hendi Ardiansyah Putra, dipulangkan lewat Bandara Internasional Hang Nadim Batam (31/1) sekitar pukul 09.00.

Sesampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), rombongan langsung bertolak ke Ponpes Darul Hadist Adwa As Sunnah. Setibanya di Ponpes mereka mengaku lega.

Mengenai foto-foto dalam ponsel Ridce Elfi Hendra yang juga pimpinan rombongan, menurut Sam, didapat secara ketidaksengajaan.

Pasalnya, Ridce atau Ustad Muhammad Ridwan pernah masuk dalam grup WhatsApp yang terpengaruh kelompok ISIS. Karena tidak setuju dengan arah pemikiran kelompok ini, Ridce memilih keluar dari grup itu.

 Delapan warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terduga ISIS yang didepotasi dari Malaysia akhirnya tiba di kampung halamannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News