Agar Naluri Tempur TNI AL Meningkat, Nih Caranya

Agar Naluri Tempur TNI AL Meningkat, Nih Caranya
Salah seorang anggota Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-I/UNIFIL mengecek kesiapan sistem senjata kapal di atas KRI Bung Tomo melaksanakan latihan penembakan Meriam utama kaliber 76 mm, Meriam 30 mm Msi Bow Defence dan Senjata 12,7 mm Browning di area penembakan Barbara. FOTO: Dispen Koarmatim

jpnn.com - Prajurit KRI Bung Tomo yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-I/UNIFIL yang sedang mengemban misi sebagai Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon terus meningkatkan naluri tempur dan profesionalisme para prajuritnya.

Salah satunya dengan mengecek kesiapan sistem senjata kapal. Kemudian melaksanakan latihan mandiri berupa penembakan Meriam utama kaliber 76 mm, Meriam 30 mm Msi Bow Defence dan Senjata 12,7 mm Browning di area penembakan Barbara-

Menurut Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, latihan penembakan ini adalah latihan kedua yang dilaksanakan oleh KRI Bung Tomo- 357 di area penembakan yang sama. Dengan latihan secara berkala ini, diharapkan para prajurit Satgas Maritim TNI KONGA XXVIII- I/UNIFIL lebih siap dan terlatih dalam menjalankan misinya dibawah bendera PBB di Lebanon.

Sehari sebelum penembakan, Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo sebagai Komandan KRI sekaligus Komandan Satgas Maritim TNI KONGA XXVIII-I/UNIFIL telah melaksanakan briefing kepada seluruh prajurit KRI Bung Tomo- 357 untuk menekankan agar melaksanakan seluruh latihan sesuai prosedur latihan penembakan yang ada dan tetap mengutamakan Zero Accident.

Kegiatan diawali dengan penyiapan amunisi dan loading amunisi ke meriam. Sebelum penembakan tim maintenance dan operator senjata melaksanakan pengecekan sistem senjata lokal/manual maupun otomatis.

Di samping itu, demi ketepatan waktu dan sasaran penembakan, maka komunikasi antar Pusat Informasi Tempur dan pos-pos tempur harus terjalin dengan baik.

Skenario latihan dimulai dengan simulasi pendeteksian kontak kapal permukaan mencurigakan, yang setelah dilaksanakan deteksi, kenali, nilai, sampai dengan tahap penentuan sebagai musuh yang harus dihancurkan.

KRI Bung Tomo-357 dengan sigap mengumumkan Peran Tempur bahaya permukaan sebagai tanda bahwa seluruh pengawak pos tempur harus siap siaga di pos masing masing. Meriam 76 mm yang dikendalikan di Pusat Informasi Tempur kemudian mengarahkan larasnya tepat ke sasaran dan melaksanakan penembakan mode Single Shot dan Rapid Fire.

Prajurit KRI Bung Tomo yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-I/UNIFIL yang sedang mengemban misi sebagai Pasukan Perdamaian PBB di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News