Ahmad Ali: Sulteng Perlu Visi Pembangunan Baru Pascabencana

Ahmad Ali: Sulteng Perlu Visi Pembangunan Baru Pascabencana
Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Ahmad M Ali. Foto: Fraksi Nasdem DPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Ahmad M Ali menilai pembangunan baru di Sulawesi Tengah alias Sulteng memerlukan visi yang mempertimbangkan risiko kebencanaan berbasis kawasan.

“Provinsi Sulteng harus dibangun dengan sebuah visi baru yang mempertimbangkan risiko bencana serta pendekatan pembangunan yang berbasis kawasan," ujar Ahmad Ali dalam siaran persnya, Jumat (1/2).

Ahmad Ali yang juga putra Sulteng itu menjelaskan informasi yang sudah beredar luas, baik itu berdasarkan hasil penelitian ilmiah maupun statistik kebencanaan yang dikumpulkan para ahli pascabencana menunjukkan suatu keharusan untuk mengubah visi pembangunan di Sulteng.

Dia mengatakan perlu cara pandang baru, dan tentu belajar untuk mengintegrasikan misi yang diemban dalam upaya pembangunan dengan risiko-risiko yang harus dihitung berdasarkan kondisi kerawanan bencana.


"Harus ada perspektif baru dalam aglomerasi, perhitungan pemanfaatan zonasi ruang yang berbeda, dari kacamata sebelumnya," kata anak buah Surya Paloh di Partai NasDem, itu.

Ahmad Ali menguraikan, Sulteng juga perlu kebijakan politik perencanaan daerah 25 tahun ke depan, yakni peta jalan 2020 menuju 2045, untuk menetapkan kawasan dalam desain tata ruang baru.

Dia mencontohkan untuk wilayah lembah Palu perlu dibangun sebagai pusat studi nasional penanggulangan bencana. Menurut dia, nantinya ini menjadi tempat ilmuan dari berbagai penjuru dunia datang belajar tentang bencana geologis untuk pemanfaatan mitigasi secara nasional.

Di samping itu, lanjut Ahmad Ali, wilayah ini juga dipandang perlu menetapkan kawasan pertumbuhan ekonomi berbasis industri ekstraktif yang padu dengan tujuan pengurangan risiko bencana untuk kawasan timur.

Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Ahmad M Ali menilai pembangunan baru di Sulawesi Tengah alias Sulteng memerlukan visi yang mempertimbangkan risiko kebencanaan berbasis kawasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News