Aksi Bela Ulama, Ini Dua Tuntutan yang Disampaikan
Tuntutan kedua adalah, tidak ada lagi "pengusiran" terhadap ulama. Menurutnya, hingga saat ini sudah dua kali terjadi "pengusiran" terhadap ulama yang datang ke Kalimantan Barat.
"Kami minta tidak ada lagi pengusiran ulama. Ulama itu diamankan, bukan diusir," lanjutnya.
Kendati demikian, pihaknya sangat mengapresiasi Kapolda Kalbar karena telah berkenan berdialog dengan perwakilan massa aksi.
"Saya kagum dan bangga dengan Kapolda yang sekarang. Beliau minta jika kami akan mendatangkan ulama, dibangun koordinasi terlebih dahulu. Dan beliau santun kepada kami," katanya.
Sementara itu Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto mengatakan, kedatangan para perwakilan aksi ini dianggap sebagai dukungan kepada para penyidik, agar dalam melakukan penyidikan dilakukan secara netral.
"Saya sudah yakinkan, penyidikan akan dilakukan secara transparan," kata Erwin. "Intinya pertemuan itu, dalam penyidikan tidak ada diskriminasi," tegasnya.
Disinggung soal adanya insiden nyaris bentrokan antara massa di luar aksi damai dengan aparat kepolisian, di beberapa lokasi di Kota Pontianak, Erwin menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan panitia.
Di mana pada hari yang sama juga digelar kegiatan pawai Pekan Gawai Dayak yang rute pawainya telah ditentukan. Demikian juga dengan rute aksi damai "Bela Ulama".
Aksi Bela Ulama diikuti ribuan massa berlangsung damai, di Pontianak, Kalbar, Sabtu (20/5).
- Liur Sedap
- Pontianak Masuk 10 Kota Terendah Inflasi se-Indonesia, Ani Sofian Merespons Begini
- Duplikasi Jembatan Kapuas I Pontianak Hampir 100 Persen, segera Diuji Coba
- Berpita Hitam di Tangan, Ribuan Anak Muda Kalbar Ingin Ganjar Selamatkan Demokrasi
- Kampanye Akbar PSI Mawar Melawan, Kaesang Ajak Warga Pontianak Coblos Muka Gibran
- Warga Sebut Akses Internet di Pontianak Lemot, Anies Janjikan Kecepatan 100 Mbps