Aksi Besar-besaran Akan Terus Muncul Jika Umat Islam Dikecewakan

Aksi Besar-besaran Akan Terus Muncul Jika Umat Islam Dikecewakan
Salah satu peserta Aksi 55 di pelataran Masjid Istiqlal, Jumat (5/5). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menilai sebagian besar masyarakat kini berpandangan bahwa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi merupakan bagian dari perjuangan. Aksi turun ke jalan untuk berunjuk rasa dianggap sebagai cara ampuh untuk merespons penguasa yang mengabaikan harapan masyarakat. 

Musni menyampaikan pandangannya terkait Aksi 55 pada hariini (5/5). Aksi yang diinisiasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) itu bermaksud mendesak pengadilan menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.

"Jadi, sebagian besar masyarakat menilai aksi turun ke jalan diperlukan. Karena merasa kalau tidak ada aksi, mungkin lebih parah lagi. Ini yang menurut saya pentingnya rasa keadilan masyarakat," ujar Musni kepada JPNN, Jumat (5/5).

Musni menilai massa pengunjuk rasa Aksi 55 mengkhawatirkan hakim yang menangani perkara kasus Ahok juga telah ditekan pihak tertentu. Massa aksi, kata Musni, was-was bahwa nantinya Ahok yang didakwa menista Alquran bakal bebas.

"Karena tekanan begitu kuat, bisa saja (Ahok,red) dibebaskan. Nah, kalau sampai terjadi, kepercayaan masyarakat akan terabaikan," tuturnya.

Musni menambahkan, ketidakpuasan masyarakat terutama umat Islam akan terus berlanjut jika vonis atas Ahok tidak mencerminkan rasa keadilan. "Mudah-mudahan hakim memiliki nurani dan kepekaan sosial untuk bersama menegakkan keadilan untuk kebaikan bersama," pungkas Musni.(gir/jpnn)


Sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menilai sebagian besar masyarakat kini berpandangan bahwa turun ke jalan untuk menyuarakan


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News