Aktivis Perempuan Rumuskan Narasi Kebangsaan Untuk Tangkal Radikalisme

Aktivis Perempuan Rumuskan Narasi Kebangsaan Untuk Tangkal Radikalisme
Mencegah Radikalisme. ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, CIREBON - Sekretariat Nasional (Seknas) Jaringan Gusdurian melaksanan kegiatan “Expert Meeting” dengan tema “Perempuan Eksklusivisme Agama”. Kegiatan tersebut diadakan di kampus Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, Minggu (3/2).

Diskusi ini dihadiri tokoh pesantren dan aktivis yang konsen terhadap isu perempuan dari Cirebon. Turut hadir dalam forum tersebut, KH Husein Muhammad dan KH Marzuki Wahid sebagai pembicara diskusi. Kegiatan dipandu Subhi Azhari selaku Presidium Gusdurian Regional Jawa Bagian Barat sebagai fasilitator.

Dalam kesempatan itu, Kiai Husein menyampaikan pokok masalah radikalisme. Menurutnya, pangkal dari radikalisme adalah eksklusivisme. Eksklusivisme agama menciptakan sikap fanatisme. Sementara fanatisme bermuara pada radikalisme agama.

BACA JUGA: NU Berperan Mengawal NKRI dan Islam Antiradikalisme

“Maka dari itu, sangat penting untuk melepaskan diri dari sikap eksklusvisme agama,” kata founder Fahmina Institute itu seperti dilansir Radar Cirebon (Jawa Pos Group).

Dari diskusi forum tersebut dirumuskan narasi kebangsaan dan strategi counter-narasi, terutama isu perempuan sebagai panduan Jaringan Gusdurian. Tujuannya, pengarusutamaan narasi Islam Ramah dalam rangka menyeimbangkan narasi Islam ekstrem yang menguat.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari program forum narasi yang dilakukan Seknas Gusdurian di kota lain, seperti Surabaya yang membahas narasi Demokrasi dan ke-Indonesiaan,” kata Rifqiya Mufidah, selaku perwakilan Seknas Gusdurian.

“Kesimpulan dari forum ini mengarah penguatan narasi di media sosial. Lebih ditekankan untuk menyebarkan narasi keislaman yang moderat terhadap perempuan di ruang-ruang sosial,” imbuh perempuan kelahiran Kediri tersebut.(marleni/hsn)


Forum merumuskan narasi kebangsaan dan strategi counter-narasi, terutama isu perempuan sebagai panduan Jaringan Gusdurian. Tujuannya, pengarusutamaan narasi Islam Ramah dalam rangka menyeimbangkan narasi Islam ekstrem yang menguat.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News