Anak-Anak dan Perempuan Dominasi WNI yang Gabung ISIS
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, data warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi otoritas Turki karena diduga terkait ISIS perlu diverifikasi terlebih dahulu.
Sebagaimana diketahui, otoritas Turki menangkap 435 WNI yang bergabung dengan militan ISIS.
Jumlah itu merupakan urutan kedua setelah Rusia yang berjumlah 804 orang.
"Coba dipersentasekan. Rusia sekian ribu warga negaranya ke Turki, berapa populasinya. Indonesia sekian ratus dari populasi berapa. Jangan terkaget-kaget, mari kita verifikasi data dengan baik," ujar Suhardi di Kompleks Istana Negara, Senin (17/7).
Selain itu, kata dia, harus dilihat juga siapa saja orang Rusia dan Indonesia yang berangkat ke Turki.
Sebab, dari informasi yang didapatnya, mayoritas WNI yang berangkat ke Turki adalah perempuan dan anak-anak.
"Tolong teman-teman ingat, peringkat terbanyak setelah Rusia. Namun, ingat dari Rusia itu fighter semuanya. Kalau dari Indonesia itu ada anak-anak dan perempuan," jelas dia.
Dia mengakui, saat ini sudah ada beberapa WNI yang dipulangkan ke tanah air. Mereka kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengatakan, data warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi otoritas Turki
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran
- TASPEN Gelar Mudik Gratis untuk 720 Pemudik
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Lawan Konten Radikal di Internet, BNPT Ajak Semua Pihak Sebar Narasi Moderat
- BNPT Pastikan Turut Mendukung Tercapainya Visi Indonesia Emas 2045
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya