Anggapan Unicorn jadi Penyebab Dana Lari ke Luar Negeri Dinilai Salah Kaprah

Anggapan Unicorn jadi Penyebab Dana Lari ke Luar Negeri Dinilai Salah Kaprah
Ilustrasi rupiah dan dolar. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Senior Researcher Bursa Efek Indonesia Poltak Hotraredo memperkirakan sejumlah unicorn Indonesia baru akan memetik keuntungan sekitar 10 tahun mendatang.

Karena itu tudingan terhadap semakin banyaknya jumlah startup dalam negeri bervaluasi di atas USD1 miliar alias unicorn, akan mengakibatkan makin banyak uang dari Indonesia tersedot ke luar negeri dianggap sebagai gagal paham.

Termasuk anggapan bahwa keuntungan yang dicapai unicorn Indonesia pun bakal banyak lari ke luar negeri akibat jumlah investasi asing cukup besar.

Selain itu, rata-rata pembagian imbal hasil dividen hanya berkisar 2-3 persen per tahun.

"Jadi, bagaimana caranya bisa membawa uang ke luar negeri? Justru, yang ada uang luar negeri masuk ke Indonesia," kata Poltak di Jakarta, Selasa (19/2).

Lagi pula, investor yang menanamkan modal ke unicorn Indonesia merupakan kelas dunia. Sehingga, investasi yang masuk ke unicorn-unicorn tersebut tak seberapa jika dibandingkan dengan dana kelolaan mereka yang sangat besar.

Malahan, dana asing yang masuk ke unicorn Indonesia dalam bentuk dolar Amerika Serikat tersebut kemudian dikelola dalam bentuk rupiah.

Perlu dipahami juga bahwa sistem investasi dan struktur di dalam startup berbeda dengan perusahaan biasa.

Dana asing yang masuk ke unicorn Indonesia dalam bentuk dolar Amerika Serikat tersebut kemudian dikelola dalam bentuk rupiah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News